Mohon tunggu...
PAMILA PUTRI SAFIRA
PAMILA PUTRI SAFIRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pamila Putri Safira 111211235, Universitas Dian Nusantara, Jurusan Manajemen. Nama dosen Prof. Apollo Daito

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Diskursus Gaya Kepemimpinan MBTI

26 Desember 2024   23:54 Diperbarui: 26 Desember 2024   23:54 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

-Berorientasi pada gambaran besar dibandingkan detail.

Relevansi dalam Kehidupan Sehari-hari

Preferensi Ekstrovert dan Introvert membantu kita memahami bagaimana seseorang berinteraksi dengan dunia. Misalnya, ekstrovert lebih cocok untuk pekerjaan yang melibatkan komunikasi intens, sedangkan introvert unggul dalam tugas yang membutuhkan konsentrasi mendalam.

Preferensi Sensing dan Intuition menentukan cara seseorang memproses informasi. Seorang pengindera (Sensing) lebih baik dalam pekerjaan teknis atau analitis, sementara individu intuitif (Intuition) lebih unggul dalam pekerjaan kreatif atau strategis.

PPT Leadership
PPT Leadership "Gaya MBTI" Prof Apollo

MBTI adalah alat yang berfungsi untuk memahami kepribadian seseorang melalui empat dimensi utama. Meski sering digunakan dalam konteks profesional, MBTI juga berguna untuk pengembangan diri. Namun, penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati, karena alat ini bersifat non-statistik dan tidak menggantikan penilaian klinis.

Memahami preferensi ekstrovert dan introvert membantu individu dan organisasi untuk mengenali cara terbaik dalam memanfaatkan potensi masing-masing tipe kepribadian. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga kesejahteraan individu dalam berbagai aspek kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun