Mohon tunggu...
PAMILA PUTRI SAFIRA
PAMILA PUTRI SAFIRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pamila Putri Safira 111211235, Universitas Dian Nusantara, Jurusan Manajemen. Nama dosen Prof. Apollo Daito

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Diskursus Gaya Kepemimpinan MBTI

26 Desember 2024   23:54 Diperbarui: 26 Desember 2024   23:54 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PPT Leadership "Gaya MBTI" Prof Apollo

Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) adalah alat penilaian psikologi yang digunakan untuk mengidentifikasi tipe kepribadian seseorang berdasarkan teori yang dikembangkan oleh Carl Gustav Jung. Alat ini dikembangkan lebih lanjut oleh Katharine Cook Briggs dan putrinya, Isabel Briggs Myers, yang mengadaptasi teori Jung menjadi format yang lebih praktis untuk memahami kepribadian individu. MBTI mengelompokkan kepribadian ke dalam empat dimensi utama:

1. Ekstrovert (E) vs. Introvert (I): Fokus perhatian pada dunia luar atau dalam.

2. Sensing (S) vs. Intuition (N): Cara mengumpulkan informasi.

3. Thinking (T) vs. Feeling (F): Cara membuat keputusan.

4. Judging (J) vs. Perceiving (P): Sikap terhadap dunia luar.

Kombinasi dari keempat dimensi ini menghasilkan 16 tipe kepribadian, seperti ISTJ, ENFP, dan lainnya.

MBTI digunakan secara luas untuk memahami diri sendiri dan orang lain. Dalam konteks organisasi dan kepemimpinan, MBTI membantu:

1. Memahami Gaya Kepemimpinan, Setiap tipe kepribadian memiliki pendekatan yang berbeda dalam memimpin.

2  Meningkatkan Kerja Tim, Memahami kepribadian anggota tim dapat meningkatkan komunikasi dan kolaborasi.

3. Pengembangan Karir, Membantu individu memilih jalur karir yang sesuai dengan preferensi kepribadiannya.

Meskipun bukan alat diagnostik, MBTI memberikan wawasan yang berharga dalam pengembangan pribadi dan profesional.

MBTI berakar pada karya Carl Gustav Jung, seorang psikiater asal Swiss yang mengembangkan teori tipe psikologis. Katharine Cook Briggs dan Isabel Briggs Myers kemudian menyusun teori ini menjadi instrumen praktis yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1943. Katharine Cook Briggs dikenal sebagai seorang peneliti kepribadian, sedangkan Isabel Briggs Myers fokus pada aplikasi praktis teori ini, khususnya dalam pendidikan dan dunia kerja.

PPT Leadership
PPT Leadership "Gaya MBTI" Prof Apollo

PPT Leadership
PPT Leadership "Gaya MBTI" Prof Apollo

PPT Leadership
PPT Leadership "Gaya MBTI" Prof Apollo

Dimensi Ekstrovert dan Introvert dalam MBTI

Ekstrovert (E) dan Introvert (I) adalah dua preferensi kepribadian dalam dimensi pertama MBTI yang menjelaskan arah pemusatan perhatian seseorang.

Ekstrovert (E): Individu yang cenderung mendapatkan energi dari lingkungan luar seperti interaksi sosial, kegiatan bersama orang lain, atau aktivitas fisik.

Introvert (I): Individu yang cenderung mendapatkan energi dari dunia dalam seperti refleksi, introspeksi, atau aktivitas yang lebih pribadi.

Dimensi ini membantu memahami bagaimana seseorang memproses dunia di sekitarnya dan mengatur energinya.

Memahami Ekstrovert, Introvert, Sensing, dan Intuition dalam MBTI

Ekstrovert dan Introvert (Cara Fokus Energi)

1. Ekstrovert (E)

Individu ekstrovert cenderung

-Memusatkan perhatian pada lingkungan eksternal.

-Berkomunikasi secara verbal dan menikmati diskusi.

-Belajar dari pengalaman nyata atau aktivitas bersama orang lain.

-Ekspresif, inisiatif, dan mudah bersosialisasi.

2. Introvert (I)

Individu introvert lebih

-Fokus pada dunia internal mereka.

-Berkomunikasi secara non-verbal atau melalui tulisan.

-Belajar dengan refleksi diri.

-Berpikir dahulu sebelum bertindak atau berbicara.

-Menyukai kesendirian dan memiliki perhatian yang lebih terfokus.

Sensing dan Intuition (Cara Memperoleh Informasi)

1. Sensing (S)

-Mengumpulkan informasi melalui panca indera (melihat, mendengar, merasakan secara fisik).

-Lebih fokus pada fakta konkret dan detail yang nyata.

-Memiliki kecenderungan untuk berpikir praktis dan terorganisir.

2. Intuition (N)

-Menggunakan firasat, dugaan, atau "indera keenam" dalam mengumpulkan informasi.

-Cenderung melihat pola, makna mendalam, dan kemungkinan di masa depan.

-Berorientasi pada gambaran besar dibandingkan detail.

Relevansi dalam Kehidupan Sehari-hari

Preferensi Ekstrovert dan Introvert membantu kita memahami bagaimana seseorang berinteraksi dengan dunia. Misalnya, ekstrovert lebih cocok untuk pekerjaan yang melibatkan komunikasi intens, sedangkan introvert unggul dalam tugas yang membutuhkan konsentrasi mendalam.

Preferensi Sensing dan Intuition menentukan cara seseorang memproses informasi. Seorang pengindera (Sensing) lebih baik dalam pekerjaan teknis atau analitis, sementara individu intuitif (Intuition) lebih unggul dalam pekerjaan kreatif atau strategis.

PPT Leadership
PPT Leadership "Gaya MBTI" Prof Apollo

MBTI adalah alat yang berfungsi untuk memahami kepribadian seseorang melalui empat dimensi utama. Meski sering digunakan dalam konteks profesional, MBTI juga berguna untuk pengembangan diri. Namun, penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati, karena alat ini bersifat non-statistik dan tidak menggantikan penilaian klinis.

Memahami preferensi ekstrovert dan introvert membantu individu dan organisasi untuk mengenali cara terbaik dalam memanfaatkan potensi masing-masing tipe kepribadian. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga kesejahteraan individu dalam berbagai aspek kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun