Dua Garis Membagi (The Divided Line):
Plato membagi dunia menjadi dua bagian besar: dunia penampilan (world of appearances) dan dunia inteligibel (intelligible world). Pembagian ini dijelaskan melalui dua bagian:
- Dunia Penampilan (World of Appearances):
- A (Eikasia)
Adalah tingkat paling rendah dari pengetahuan, berupa imajinasi atau gosip. Manusia pada tahap ini hanya mampu memahami bayangan atau ilusi.
- B (Pistis)
Adalah tingkat kepercayaan, di mana seseorang memahami objek-objek yang terlihat, tetapi pemahamannya masih berdasarkan pada persepsi indra, bukan pemahaman yang mendalam.
- Dunia Inteligibel (Intelligible World):
- C (Dianoia)
Tingkat ini adalah pemikiran abstrak. Seseorang mulai menggunakan logika dan berpikir secara matematis. Mereka bergerak ke tingkat pemahaman yang lebih dalam.
- D (Noesis)
Ini adalah puncak pengetahuan, yaitu inteligensi atau kebijaksanaan. Manusia mencapai pengetahuan tentang "The Good" (Kebaikan) yang merupakan kebenaran tertinggi dalam pemikiran Plato.
Mutu adalah Manusia Keutamaan (Arete)
Plato menekankan bahwa mutu manusia diukur dari kemampuan mereka mencapai arete, atau keutamaan. Dalam konteks ini, pendidikan dan pengendalian diri sangat penting untuk memastikan jiwa manusia terstruktur dengan baik, di mana reason memimpin, spirit mendukung, dan keinginan dikendalikan.
1. Model Jiwa dalam Pandangan Plato:
Jiwa manusia dibagi menjadi tiga bagian utama:
- Reason (Logistikon)
Bagian rasional dari jiwa yang berperan dalam penalaran dan kebijaksanaan. Ini adalah bagian yang seharusnya memimpin dalam kehidupan manusia.
- Spirit (Thumos)