Mohon tunggu...
PAMILA PUTRI SAFIRA
PAMILA PUTRI SAFIRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pamila Putri Safira 111211235, Universitas Dian Nusantara, Jurusan Manajemen. Nama dosen Prof. Apollo Daito

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Diskursus Gaya Kepemimpinan Aristotle

10 Oktober 2024   11:29 Diperbarui: 10 Oktober 2024   11:30 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Latar Belakang Filosofi Kepemimpinan Aristotle

Filosofi kepemimpinan Aristotle berakar dari pemikiran dan ajaran-ajarannya yang mendalam tentang etika, politik, dan sifat manusia. Sebagai salah satu filsuf terkemuka dari Yunani kuno, Aristotle menyumbangkan pemikiran yang signifikan dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk filosofi politik dan etika, yang sangat relevan untuk pemahaman tentang kepemimpinan.

1. Pemikiran Filsafat dan Etika

Aristotle mengembangkan pendekatan etika yang dikenal sebagai etika kebajikan (virtue ethics). Ia berargumen bahwa kebajikan moral adalah kualitas karakter yang perlu dimiliki oleh individu untuk mencapai eudaimonia, atau kebahagiaan dan kesejahteraan yang lebih tinggi. Dalam konteks kepemimpinan, pemimpin yang baik harus mengembangkan dan mempertahankan kebajikan-kebajikan tersebut, seperti keberanian, keadilan, dan moderasi, untuk dapat memimpin dengan efektif .

2. Konsep Zoon Politikon

Aristotle memperkenalkan konsep Zoon Politikon, yang mengartikan manusia sebagai makhluk sosial yang secara alami membutuhkan komunitas untuk berkembang. Dalam pandangannya, kehidupan yang baik hanya dapat dicapai dalam konteks interaksi sosial dan politik. Oleh karena itu, pemimpin memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan di mana individu dapat berkembang dan berkontribusi pada kebaikan bersama.

3. Kepemimpinan sebagai Seni dan Ilmu

Aristotle memandang kepemimpinan sebagai kombinasi antara seni dan ilmu. Ia percaya bahwa seorang pemimpin tidak hanya perlu memiliki pengetahuan teoritis, tetapi juga harus mampu menerapkan pengetahuan tersebut dalam situasi nyata (practical wisdom atau phronesis). Dalam hal ini, kepemimpinan yang efektif melibatkan kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat, memahami situasi, dan menerapkan nilai-nilai etika dalam tindakan.

4. Peran Kebajikan dalam Kepemimpinan

Dalam karyanya yang terkenal, "Nicomachean Ethics," Aristotle menekankan pentingnya kebajikan moral dalam kehidupan individu dan masyarakat. Ia berargumen bahwa seorang pemimpin yang baik harus memiliki kebajikan-kebajikan tertentu yang mendasari tindakan dan keputusan mereka. Hal ini mencakup keberanian untuk mengambil risiko yang diperlukan, keadilan dalam memperlakukan orang lain, dan moderasi dalam semua hal.

5. Tanggung Jawab Sosial Pemimpin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun