Mohon tunggu...
Paman Tigis
Paman Tigis Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Materi Keris Dimuat dalam Pelajaran Seni Budaya agar Milenial Melek Budaya

10 Oktober 2018   14:57 Diperbarui: 10 Oktober 2018   15:35 1313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pamor yaitu gambaran tertentu berupa garis, lengkungan, lingkaran, noda, titik, atau belang-belang yang tampak pada permukaan bilah keris. Dalam kamus Bahasa Sansekerta, pamor memiliki arti wibawa. Sedangkan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, pamor memiliki arti: 

1) baja putih yang ditempatkan pada bilah keris; 

2) lukisan pada bilah keris, yang dibuat dari baja putih; 

3) ki seri; semarak (keindahan, kemuliaan, dan sebagainya); perbawa. Bentuk-bentuk pamor memiliki makna simbolis tertentu yang biasanya menjadi spirit bagi si pemilik keris. 

Bahan pamor pada masa lalu umumnya terbuat dari batuan meteorit, namun pada saat ini sangat langka dijumpai keris yang menggunakan bahan meteorit sebagai bahan pamor. Umumnya bahan yang sering digunakan sebagai bahan pamor menggunakan bahan alternatif pengganti meteorit, salah satunya ialah nikel.

Ricikan yaitu istilah untuk menyebut bagian-bagian detail atau komponen-komponen dari bilah keris yang menjadi ciri khas suatu bentuk keris. Sebilah keris yang lengkap mempunyai 26 macam bagian atau ricikan dan masing-masing ricikan memiliki nama. Untuk penamaan ricikan sifatnya baku dan sesuai dengan pakem. Nama-nama ricikan telah dipakai turun-temurun sejak ratusan tahun lalu.

Metalurgi yaitu ilmu tentang pengerjaan logam secara kimiawi dan mekanis yang berkaitan dengan teknik pembuatan keris. Sebuah keris tidak bisa diciptakan dari satu jenis logam saja, namun harus dari campuran beberapa logam. Pada masa lalu campuran logam tersebut berasal dari bebatuan yang berasal dari luar angkasa atau sering disebut meteorit.

Masih sangat banyak pengetahuan tentang keris yang seharusnya dimuat di buku pelajaran seni budaya secara berkesinambungan dari tingkat SD, SMP, maupun SMA/K. 

Karena mempelajari keris berarti akan mempelajari besi atau logam, kayu yang digunakan sebagai sarung keris (warangka), tata cara pemakaian maupun fungsi-fungsi keris dan lain sebagainya. Akan sangat menarik jika siswa diajak mengamati secara langsung proses pembuatan keris di tempat pembuatan keris yang disebut besalen.

Hal tersebut semata-mata untuk memperkuat karakter rasa cinta tanah air atau sikap nasionalis pada diri siswa. Sikap nasionalis bisa ditunjukkan melalui sikap apresiasi terhadap budaya bangsa sendiri serta menjaga kekayaan budaya bangsa. 

Walaupun siswa yang merupakan generasi milenial adalah sasaran penyampaian materi tentang keris di sekolah, namun bagi para guru yang belum memiliki pengetahuan tentang keris tentu saja harus dituntut untuk mampu menyampaikan materi tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun