Dari apa yang dipaparkan kedua empu tersebut saya beranalogi, andaikata keris itu saya samakan dengan sebuah mesin mobil, bisa jadi prosesi penjamasan dan sidhikara  itu sama halnya jika kita melakukan tune up atau perawatan mesin mobil sehingga setelah dirawat dan diperbaiki, saat dikendarai mobil terasa nyaman dan semuanya berfungsi normal kembali.
Dan satu hal lagi yang sampai saat ini terngiang-ngiang di benak saya dari apa yang disampaikan oleh empu Fanani ialah, untuk investasi bisa jadi keris tua adalah pilihan untuk dikoleksi, namun untuk sebuah keris pusaka pribadi hendaknya kita membuat yang baru, yang sesuai dengan kepribadian kita atau untuk meraih tujuan yang kita cita-citakan. Salam Budaya, langgeng !!
![1-58395b81c2afbd7e12e842e9.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/11/26/1-58395b81c2afbd7e12e842e9.jpg?t=o&v=555)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI