Mohon tunggu...
Palupi Diah Utami
Palupi Diah Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa D4 Teknologi Rekayasa Kimia Industri 2019, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro Semarang

TIM KKN Tematik I Universitas Diponegoro Tahun 2022

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengabdian Dosen Vokasi Undip Melalui Implementasi Teknologi Tepat Guna Untuk Meningkatkan Diversifikasi Olahan Pangan di Desa Sikunang

1 November 2023   08:30 Diperbarui: 1 November 2023   08:37 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Dokumen Pribadi) Selai Wortel

Sabtu (29/07/2023) Desa Sikunang merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Secara garis besar, mata pencaharian penduduk desa tersebut adalah sebagai petani sayur dan buah. 

Produksi sayuran yang melimpah salah satunya adalah wortel. Wortel merupakan salah satu komoditi utama yang dihasilkan disamping komoditi hortikultura lainnya yang dihasilkan petani Desa Sikunang. 

Banyaknya wortel yang dihasilkan juga meningkatkan jumlah wortel sisa sortir yang ada. Wortel sisa sortir atau yang biasa dikenal dengan sebutan BS oleh masyarakat Sikunang merupakan wortel dengan kondisi cacat yang dipisahkan dari wortel normal dan harganya akan jauh lebih murah dibandingkan dengan wortel normal. Perbedaan wortel sisa sortir hanya terletak pada tampilannya saja tanpa mengurangi nutrisi yang terkandung. 

Banyaknya wortel sisa sortir inilah yang sering menimbulkan tumpukan sampah organik di lingkungan sekitar karena wortel sisa sortir ini tidak laku dijual dipasaran dan hanya akan menjadi konsumsi pribadi dari masyarakat setempat. Sehingga jumlah yang terkurangi tidak sebanding dengan banyaknya wortel sisa sortir yang ada. 

Wortel yang siap panen biasanya langsung dijual oleh petani ke tengkulak dan pedagang yang ada di pasaran. Sehingga belum ada diversifikasi produk olahan dari wortel yang dibuat menjadi produk olahan makanan lainnya yang memiliki nilai lebih tinggi daripada menjual wortel yang masih segar. Apalagi ketika produksi wortel yang ada di desa melimpah, harga jual wortel sangat murah. Maka diperlukan kreativitas warga dalam diversifikasi produk olahan makanan dari wortel. Salah satunya adalah mengolah wortel menjadi selai wortel.

Wortel berfungsi sebagai sumber pangan hayati, sumber vitamin, mineral, dan serat pangan. Wortel mengandung air, protein, dan karbohidrat, Wortel yang berukuran sedang mengandung sekitar 15.000 IU beta karoten yang bermanfaat untuk peningkatan gizi dan vitamin pada pangan untuk manusia. 

Wortel dapat dimanfaat sebagai bahan baku pembuatan selai. Selai merupakan salah satu produk olahan pangan yang dibuat dengan bahan baku buah-buahan maupun sumber serat pangan lain yang dihasilkan melalui  tahap  pemasakan  bubur  buah  dengan  gula. 

Selai dapat dibentuk dari olahan yang dibuat dari cacahan, sisa saringan atau sisa gilingan buah yang dimasak dengan gula hingga terbentuk campuran pekat. Selai terbuat dari 45% bagian berat sari buah dengan 55% berat gula dan dikentalkan sampai kadar zat padat terlarut tidak kurang dari 65% untuk semua jenis selai.

Tim pengabdian yang beranggotakan Dosen dan Mahasiswa D4 Teknologi Rekayasa Kimia Industri Universitas Diponegoro melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat. Setelah melakukan survey dan wawancara dengan mitra Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja Desa Sikunang dan UMKM di Desa Sikunang yang diketuai oleh Ibu Misriyah.  

Permasalahan yang dihadapi adalah alat pemasak selai yang masih manual sederhana sehingga kematangan selai belum merata dan sebagian gosong berwarna gelap serta alat penyaring selai wortel kapasitas kecil sehingga masih belum dapat halus sempurna untuk hasil akhirnya. Oleh karena itu, program pengabdian masyarakat yang akan dilaksanakan berfokus pada inovasi pelatihan penggunaan alat pemasak selai otomatis dan alat penyaringan selai. 

Selain itu program yang dibuat dengan tujuan agar Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja Desa Sikunang dan UMKM di Desa sikunang yang diketuai oleh Ibu Misriyah ini dapat optimal dalam memproduksi selai wortel. Diharapkan diversifikasi produk olahan makanan selai wortel akan meningkatkan kreativitas dalam mengolah sumber daya alam secara mandiri di desa dan perekonomian warga sekitar.

             Setelah ditemukan permasalahan tersebut, dilakukan studi literatur untuk mencari teknologi tepat guna untuk mengatasi permasalahan tersebut. Solusi yang dilakukan oleh tim pengabdian yaitu dengan menciptakan mesin pemasak selai wortel dan penyaring selai wortel. Tim melakukan sosialisasi mengenai cara kerja alat. Sosialisasi pelatihan mengenai cara kerja, keunggulan, dan cara perawatan mesin alat pemasak selai dan penyaring selai tersebut. Satu kali proses pengadukan selai wortel secara manual membutuhkan waktu sampai 3 jam, sehingga  untuk  menghasilkan  selai wortel 30 kg/hari  dibutuhkan  waktu  6  jam. 

Cara manual ini masih  terdapat  kekurangan  karena masih menggunakan tenaga manusia, pengadukan yang tidak merata dan tidak konstan sehingga membutuhkan waktu yang lama sampai menjadi selai. Diharapkan apabila menggunakan mesin  dapat  meningkatkan  efesiensi  tenaga  dan  efesiensi  waktu  menjadi lebih  cepat  dengan sistem yang merata dan konstan.

Proses pembuatan  mesin  pengaduk  selai yaitu wadah  pemasakan selai buah menggunakan wajan  yang  berbahan stainless  stell.  Berdasarkan  masalah  yang  akan  timbul  dalam  pembuatan mesin pengaduk selai buah yaitu selai dapat matang dengan rata dan tidak gosong dalam waktu yang tidak terlalu lama yang membuat pengaduk secara otomatis. Produksi pengaduk disesuaikan dengan model yang diproduksi, di mana pekerjaan dimulai dengan  pembuatan  komponen  dan  bingkai  yang  diperlukan.  Saat  komponen  dan  rangka  sudah siap, pengaduk adonan selai sudah terpasang. Dimensi teknis pengaduk selai adalah tinggi 120 cm, lebar 20 cm, dan panjang 130 cm. Pengaduk dodol ini ditenagai oleh motor listrik 1 Hp.

(Sumber: Dokumen Pribadi) Selai Wortel
(Sumber: Dokumen Pribadi) Selai Wortel

Selai yang dibuat agar menghasilkan hasil yang halus tanpa biji atau serat tertentu dapat menggunakan saringan untuk memisahkan biji-biji atau serat-serat tersebut dari bahan dasar selai, seperti buah-buahan yang telah diolah. Selain itu, setelah selai dimasak, dilakukan pula menyaring selai akhir untuk memastikan tidak ada biji atau serat yang tersisa dan mendapatkan tekstur selai yang lebih lembut dan konsisten. Ini juga dapat dilakukan menggunakan saringan yang lebih halus.

Evaluasi kegiatan pengabdian ini adalah diperlukan monitoring atau pendampingan rutin untuk keberlanjutan program sehingga dapat terus membantu mitra untuk mengolah selai wortel menggunakan teknologi tepat guna sehingga memberikan efisiensi tenaga dan waktu, mengoptimalkan proses produksi, dan membuat proses menjadi praktis melalui alat teknologi tepat guna dengan pengoperasian yang mudah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun