Mohon tunggu...
triyandi palupi
triyandi palupi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenapas Sih Lupa Terus? Baca Baik-baik

30 Juni 2021   01:05 Diperbarui: 30 Juni 2021   01:12 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:rsci.app.link

Hai, kali ini aku akan membahas sesuatu yang pasti udah sering banget kamu lakuin. Kamu pasti pernah, mencari sebuah barang, udah 30 menit lebih tapi nggak ketemu, dan ternyata nggak tahunya barang tadi tuh dari tadi sebenarnya nongkrong di di suatu tempat yang dari tadi kita udah cari-cari.  Kira-kira kenapa ya bisa begitu banget, kita saat lupa? 

Untuk orang-orang yang bisa mudah lupa, sebenarnya kalau kita ngomongin soal alasan apa penyebabnya, sebetulnya kemungkinan besar kita nggak akan bisa menunjuk pada satu penyebab aja. Karena pelupa itu faktor penyebabnya cukup banyak, tapi biar memudahkan kali ini aku bakal bagi jadi dua kategori aja.

Oke kategori yang pertama adalah faktor biologis, mungkin banyak dari kalian beranggapan bahwa orang yang udah tua itu sering pelupa ya kan.  Tapi pertanyaannya kenapa sih ingatan kita menurun seiring bertambahnya usia? 

Menurut penelitian dari National Center for biotechnology, menyebutkan bahwa kinerja pada bagian dari otak yang bertugas dalam kegiatan memori sebenarnya memang akan menurun gitu seiring bertambahnya usia. Namun selain usia, sistem memori kita juga menjadi alasan kenapa kita bisa cepat lupa. Bingung kan?

Jadi gini kalau belum tahu, sebenarnya sistem memori manusia kita itu punya tiga struktur ingatan. Struktur pertama sistem ingatan sensoris, yang kedua sistem ingatan jangka pendek atau Short Term Memory dan yang ketiga adalah sistem ingatan jangka panjang atau Long Term Memory. 

Mulai dari memori sensoris, merupakan memori yang bertugas menerima dan menyimpan informasi, berasal dari stimulus yang masuk melalui panca indra. Misalnya kamu ngeliat sesuatu nih dijalan, nah hal ini disimpan di memori sensoris, memori ini menyimpan hanya cuman bentar doing, selama beberapa milisekon jadi nggak sampai 1 detik. Memorinya bakalan langsung ilang kalau kamu perhatiin hal yang melihat atau mendengar lain. Jadinya ya udah langsung lupa aja kamu

Kedua adalah sistem ingatan jangka pendek atau Short Term Memory , biasa disingkat jadi STM. Dalam memori ini informasi atau stimulus itu disimpan memang cuma selama 30 detik. Karena cuma 30 detik, mungkin beberapa bongkahan informasi-informasi itu akhirnya perlu diulang dan perlu jadi kuat. Supaya informasi tersebut, bisa masuk ke sistem ingatan jangka panjang atau Long Term Memory .

Ketiga ini adalah seperti pada memori telepon, artinya tempat penyimpanan informasi yang lebih besar dan informasi bisa bertahan jauh lebih lama. Misalnya sekarang kalau tiba-tiba ditanya apa sih ibukota dari Jawa Barat, kamu pasti lagi nyoba mengingat. 

Kalau di otak kamu, berfikir sebuah nama ibu kota tapi bingung itu ibukota dari Jawa Barat apa Jawa Tengah. 

Artinya kamu lagi narik informasi dari Long Term Memory  kamu, karena mungkin kamu dikasih tahu informasi tentang ibu kata itu pas SD. Tapi kalau misalnya kamu langsung menjawab karena sampai sekarang masih ingat, itu artinya informasinya itu ada di Long Term Memory . 

Oke sedikit penjelasan tersebut, memberitahukan bahwa lupa itu sebetulnya bisa terjadi di mana saja dan diproses yang mana aja, baik di memori sensoris sampai Long Term Memory . 

Bisa aja kamu lupa karena proses perekaman memorinya nggak oke, atau informasi kebanyakan dan kamu enggak fokus jadinya memorinya sebenarnya nggak dilupain tapi emang nggak pernah ke rekam aja sama sekali. Atau bisa juga memorinya emang udah masuk ke Long Term Memory, tapi hilang aja karena terlalu ribet atau udah lama banget nggak pernah diingat-ingat lagi.

Masuk ke kategori yang kedua adalah faktor gaya hidup. Menurut aku kalau faktor gaya hidup ini adalah faktor yang disebabkan oleh kebiasaan dan kegiatan sehari-hari yang kamu lakuin. Artinya sumbernya adalah dari gaya hidup. Terus faktor apa aja sih yang mempengaruhi ke daya ingat?

Faktor pertama adalah olahraga, kenapa sih olahraga bisa berperan terhadap daya ingat. Sebuah penelitian dari Susanto, menunjukan bahwa olahraga itu ngebantu sirkulasi darah ke seluruh tubuh termasuk otak supaya nutrisi dan oksigen ke otak itu akan terdistribusi dengan baik.  Faktor yang kedua adalah nutrisi yang masuk ke tubuh. 

Menurut Erik Erikson seorang psikologi Jerman yang terkenal itu bilang kalau misalnya ada beberapa sumber nutrisi yang bermanfaat banget buat otak dan daya ingat. Diantaranya ada karbohidrat, protein, omega-3, vitamin dan mineral. Jadi emang paling baik adalah ketika kamu rajin olahraga aktivitas fisik dan sekaligus pola makan diatur jadinya bisa dengan baik tersuplai ke otak kamu.  

Tadi kan udah menjawab penyebab lupa, terus aku juga akan kasih kamu tips yang mudah dilakukan tiap harinya, agar mencegah pelupa. Salah satunya  Reherseal atau mengulangi kata-kata apapun yang ingin kamu inget supaya informasi bisa masuk ke Long Term Memory, informasi itu kan perlu kuat dan mungkin perlu ulang-ulang. Misalnya pas lagi mau ngafalin nama jalan, coba aja tuh lu ulang-ulang dan 100 kemungkinan untuk bisa cepat hafal itu lebih tinggi dibandingkan ketika lo jarang Reherseal.

Ada cara lain juga yang bisa ngebantu loh buat gak gampang lupa namanya adalah Chungking. Apa sih Chungking ? 

Teknik yang berproses mengatur informasi jadi beberapa bagian atau jadi beberapa potongan jadi mudah dikelola informasinya atau mudanya strategi. Contohnya misalnya permainan Catur, dalam permainan itu sebenarnya bagus untuk ingatan kita. 

Kenapa karena ya saat kita main catur kita itu butuh strategi yang akurat untuk memenangkan permainan, namun hanya dipikiran. Nah inilah yang bikin memori kita jadi lebih terasah dan secara nggak langsung bikin kemampuan memori kita jadi lebih baik juga. Hal ini juga dibuktikan oleh penelitian bahwa pemain catur itu punya tingkat intelegensi yang tinggi dalam daya ingat

Kira-kira segitu penjelasan mengenai bagaimana kita lupa dan tips agar tidak mudah lupa. Jadi sekarang tunggu apa lagi, karena jadi pelupa bukanlah hal yang bagus untuk kita kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun