Mohon tunggu...
triyandi palupi
triyandi palupi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Intovert Juga Bisa Jadi Influencer?

29 Juni 2021   15:57 Diperbarui: 29 Juni 2021   16:10 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:thesundaymode.com

Di zaman yang serba digital kayak sekarang ini banyak banget influencer bermunculan mulai dari influencer Instagram, YouTube, Tiktok atau berbagai media sosial lainnya. Mungkin ada yang penasaran gitu kenapa sih ada orang yang dengan mudah bisa menginfluence orang lain, dan sebenarnya arti dari menginfluence kalau secara bahasa artinya mempengaruhi sehingga, mudahnya influencer itu mempengaruhi banyak orang.

Pernah terpikirkan engga, kenapa sih para influencer ini bisa mempengaruhi banyak orang, dan kelihatannya orang tuh bisa nurut gitu sama kata-kata, hingga segitunya dan bahkan mungkin kamu juga bisa jadi nurut kan sama beberapa kata-kata influencer yang kamu suka. Kenapa bisa gitu ya? Kenapa sih influencer ini bisa memengaruhi orang? Dan mungkin pertanyaannya lagi adalah gimana ya kalau kita mau belajar biar supaya bisa mempengaruhi orang lain?

Walaupun kenyataannya di situasi kita, mungkin beberapa dari kita sendiri masih suka bingung juga gitu kan ngobrol sama orang lain. Seperti mau ngobrolin tentang apa bingung, gimana dan melakukan apa. Mungkin banyak dari kita yang bisa jadi salah satu dari orang-orang yang merasa bahwa ya, kita nggak bisa mempengaruhi orang karena kepribadian kita karena sifat kita. Misalnya karena memang kita pendiam karena kita introvert, itu jadinya kayak ah kan gue introvert mana bisa gue menghargai orang lain begitu. Tetapi itu belum tentu benar, apakah iya kalau introvert itu nggak bisa menghargai orang? Apakah sebenarnya mempengaruhi orang adalah kemampuan atau keahlian yang cuman bisa dinikmati oleh orang ekstrovert?

Nah, hal itu dimulai dari kesalahan presepsi tentang introvert yang udah sering kita dengar mulai dari, kalau orang yang pemalu atau introvert itu nggak bisa punya banyak temen, dan enggak bisa berhubungan sama orang lain. Bahkan ada juga stigma bahwa inovert kebanyakan orang yang memiliki kemampuan public speaking yang kurang bagus dan yang enggak bisa menghargai orang lain. Nah buat kamu yang merasa introvert sering nggak sih dapat stigma kayak gitu? Terus apakah menurut kamu semuanya benar?

Jadi gini, menurut aku dan dari bacaan yang udah aku baca sebenarnya, semua stigma dan pandangan tersebut enggak semuanya benar. Mungkin ada sebagian introvert yang memang susah punya temen, tapi ada juga kok dan banyak juga yang bisa-bisa aja gitu untuk punya temen. Maka begitu pula untuk punya kemampuan buat menghargai orang lain. Kenapa bisa gitu, biar ngerti aku coba jelasin dulu nih soal kepribadian introvert. 

Introvert itu adalah orang yang punya kepribadian yang lebih berfokus pada hal-hal yang ada di dalam diri mereka, sehingga punya kecenderungan untuk dapetin energi dari dalam diri. Itulah mengapa sering dan mungkin wajar apabila ada stigma introvert itu dibilang suka menyendiri dan lain sebagainya, dan extrovert adalah kebalikannya. Extrovert ialah mereka cenderung mendapatkan energi dari luar diri, karena itu orang yang mungkin lebih senang ngobrol cerita dan sebagainya. Namun ini cuman perbedaan cara dari masing-masing kepribadian sebenarnya untuk mendapatkan energi doan, jadi perlu tahu nih kalau cara mempengaruhi orang, cara ngobrol sama orang, itu termasuk pada kemampuan ya, jadi bukan kepribadian.   

Ngomongin soal kemampuan nah ini adalah prinsip pertama yang perlu tahu bahwa kemampuan itu beda sama kepribadian. Kemampuan atau skill ini bisa dikembangkan dan sangat mungkin untuk dipelajari karena kemampuan adalah hasil dari proses pelajaran formal maupun informal. Sementara kepribadian itu sebaliknya, jadi kepribadian itu cenderung konsisten dan mungkin susah diubah. 

Terus kalau kita ngomongin soal mempengaruhi orang lain ini bukan kepribadian gitu, artinya bisa dikembangkan dengan cepat, walaupun kamu introvert atau extrovert yang sebenarnya tetap punya fans yang sama. Jadi kalau memang kamu berlatih dengan baik semua pasti bisa dilakukan, mungkin kalau sekarang kamu gak punya kemampuan public speaking atau takut ngobrol gitu tetap tapi enggak menutup kemungkinan kan lo bakal punya kemampuan itu setelah mempelajari nya.

Oke, sekarang buat kamu yang mau mempelajari kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, nah kali ini aku bakal kasih tahu lo tips and trick nya apa aja.

1. Mindset, bahwa kemampuanmu bisa berkembang yakinlah kalau kamu sebenarnya bisa untuk ngevlog, jangan biarkan mindeset rang lain jadi membatasi dirimu ya, karena biasanya akan menghambat kemampuan untuk berkembang. Kayak introvert dia gak bisa misalnya menghargai orang lain yaitu contoh asumsi yang sebenarnya bisa menghambat untuk berkembang.

2. Menurut buku "Influences The Psychology Of Persuasion" ada beberapa kunci utama yang berguna untuk bisa menghargai orang lain walaupun sebenarnya Teknik ini banyak dipakai buat marketing.

a. Reciprocation, cara ini lebih menekankan ke hubungan timbal balik atau prinsip take and give. Nah sama nih ketika mempengaruhi misalnya, aku memberikan suatu informasi atau apapun itu dan secara otomatis ya kamu bakal bisa menghargai orang tersebut dan sebaliknya.  

b. Komitmen dan konsistensi, seseorang akan melakukan sesuatu yang sejalan dengan nilai yang mereka anut jadinya mereka bakal bisa komitmen dan bisa konsisten dengan sesuatu itu. Misalnya kalau dibilang sebagai orang yang suka politik karena kalau konsisten membahas masalah politik ketika ngobrol nah kemungkinan besar ya, mungkin lawan bicara atau orang yang punya interest yang sama, bakal dengan mudah menghargai. Contoh lain gitu yaitu konten creator, yang  komitmen dan konsisten untuk membagikan berbagai macam konten tentang suatu hal, pasti akan terbukti apabila mengaruhi banyak orang di bidang-bidang itu yang memengaruhinya.

c. Social proof atau bukti sosial, contohnya kita bisa lihat dari para influencer yang memberitahukan mengenai followers atau fansnya. Sama halnya, apabila kita yang dari awal memang berusaha memiliki kemampuan untuk menjadi bisa mempengaruhi orang lain dan disekitar, pasti akan ada bukti sosial kalau memang kita pantas untuk menjadi seorang yang dihargai.

Nah gimana, mungkin artian dari mempengaruhi orang lain sebenarnya dimulai dari permasalahan bagaimana kamu saling menghargai satu sama lain. Maka, untuk menjadi pribadi yang lebih baik juga kita tidak boleh mudah memberikan stigma ataupun egois terhadap yang lainnya. Karena bagi mereka yang memang menginfulence orang banyak, mungkin memang memiliki kemampuan yang baik dalam menghargai satu sama lain. Yuk kalau mulai menjadi pribadi yang lebih baik dari sekarang!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun