Berbeda dengan daerah-daerah lain yang dikunjungi oleh Calon presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, saat nongkrong bareng dengan ratusan Gen Z dan milenial di Jepara, Jawa Tengah, Ganjar didesak menuntaskan kasus HAM.Â
Bahkan, ada salah satu anak muda bernama Yoga Pramono alias Jo Carlos membacakan puisi Peringatan Wiji Thukul di depan Ganjar Pranowo. Pria berambut ikal ini membacakan puisi Wiji Thukul dengan nada tinggi dan sangat meresapi.
"Dan bila omongan penguasa, tidak boleh dibantah, kebenaran pasti terancam. Apabila usul ditolak tanpa ditimbang, suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan dituduh subversif dan mengganggu keamanan. Maka hanya ada satu kata: lawan!," kata Jo Carlos sambil membacakan puisi Wiji Thukul di Taman Kopi Mayong, Jawa Tengah, Selasa (2/1/2024).
"Satu, dua, tiga, lawan!" ujar Jo Carlos sambil mengajak para milenial dan gen Z yang hadir.
Jo Carlos mengapresiasi Ganjar yang berjanji akan menuntaskan persoalan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat masa lalu saat debat Capres pertama.
"Itu harus dituntaskan," beber Jo Carlos.
Ungkapan keresahan Gen Z dan millenial Jepara ini seperti sedang menyampaikan bahwa isu pelanggaran HAM juga adalah isu anak muda. Mereka sangat peduli dan gelisah dengan kondisi yang terjadi pada saat ini. Suara yang tentunya menjadi gema ke daerah-daerah lainnya.Â
Pada kesempatan tersebut, Ganjar juga mendengarkan banyak keluh-kesah Gen Z dan millenial. Ia pun mendapatkan masukan terkait kesetaraan bagi penyandang disabilitas di dunia pendidikan.
"Maka kemudian penyandang disabilitas yang punya keinginan untuk sekolah kita mesti sediakan ruang sekolah yang lebih inklusi, sebenarnya itu," tegas Ganjar.
"Maka kalau mereka diberikan ruang untuk sekolah dan menuntut ilmu lebih tinggi, rasa-rasanya nasibnya akan jauh lebih baik," pungkas Ganjar.