Memanfaatkan isu penggusuran untuk menjatuhkan popularitas Ahok dan menjadi dasar bagi warga DKI untuk tidak memilih Gubernur Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) sering dilakukan oleh lawan-lawan politik Ahok. Sepertinya para lawan Ahok dan komunitas asal bukan Ahok sudah tidak punya celah lain untuk menyerang Ahok. Kalau tidak karena gaya bicaranya yang nyablak, yang sebenarnya khas betawi, adalah tindakan Ahok melakukan penggusuran warga. Sebelumnya tindakan penggusuran dijadikan peluru menyerang Ahok oleh Ahmad Dhani, Lulung, Partai Gerindra, kini penggusuran dijadikan serangan politik bakal calon Gubernur DKI yang belum punya partai pengusung, Rizal Ramli.
Rizal mengatakan, penggusuran yang dilakukan tidak sesuai dengan Pancasila.
"Saya tanyakan kepada warga apakah rencana penggusuran Kampung Bukit Duri ini sesuai dengan Pancasila apa enggak? Jawaban warga sama sekali tidak sesuai, bertentangan dengan peri kemanusiaan," ujar Rizal seusai pelaksanaan upacara.
Menurut Rizal, penggusuran juga tidak pernah dilakukan dengan musyawarah bersama warga.
"Tidak ada musyawarah, rakyat tidak didengarkan suaranya, dan sama sekali tidak ada keadilan sosial," kata dia.
Penggusuran jikalau itu menyengsarakan, bertentangan dengan hukum, serta memihak kepada kepentingan sekelompok orang pastilah bertentangan dengan Pancasila, sila perikemanusiaan dan keadilan sosial. Namun, apa yang dilakukan Ahok kepada warga bukit duri bukanlah penggusuran, melainkan memindahkan mereka ke tempat yang lebih manusiawi. Menyelamatkan mereka juga dari hidup sengsara karena terus dilanda banjir.
Ahok sendiri sudah menjelaskan kepada warga Bukit Duri bahwa tempat yang akan mereka tempati memiliki fasilitas yang sangat baik dan akan membuat warga Bukit Duri hidup lebih baik. Bahkan Ahok juga mengatakan pemerintah memberikan beberapa kemudahan dan menanggung segala kebutuhan mereka sampai bisa nyaman di tempat baru.
Seharusnya, kata Ahok, dengan fasilitas tersebut, warga Bukit Duri bersedia dipindahkan. Ahok mengatakan mengancam akan memaksa warga Bukit Duri yang tidak mau dipindahkan. "Karena saya bukan memindahkan Anda ke tempat yang lebih buruk, bayangin aja," kata Ahok.
Lalu bagaimana tanggapan warga Bukti Duri?? Janganlah tanya mereka yang menolak yang pasti akan menyampaikan hal-hal negatif, tetapi mari kita lihat respon warga yang sudah menempati Rusun Rawa Bebek yang disediakan bagi warga Bukit Duri.
Setelah semalam menempati Rusun Rawa Bebek yang baru, di Cakung, Jakarta Timur, warga Bukit Duri mengaku puas dan mengaku tidak memiliki keluhan. Sudah ada puluhan kepala keluarga warga Bukit Duri yang menempati rusun tersebut.
"Bingung saya mau mengeluhkan apa lagi, kalau boleh jujur di rusun ini jauh lebih bagus daripada Bukit Duri," ujar Ketua RW 12 Kelurahan Bukit Duri, Jakarta Selatan, Muhammad, saat ditemui di Rusun Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur, Senin (15/8/2016).
Jadi, Pak Rizal alangkah baiknya anda datang ke Rusun Rawa Bebek dan juga bertanya kepada mereka yang sudah pindah kesana. Anda pasti akan menemukan sebuah respon yang baik. Mereka tidak akan mengeluh dan merasa bahwa telah digusur. Bahkan mereka bersyukur sudah diberikan tempat bagus dengan kualitas yang baik. Apa yang dilakukan Ahok bukanlah penggusuran yang tanpa perikemanusiaan dan keadilan sosial, melainkan memindahkan warga Bukit Duri ke tempat yang memanusiakan mereka dan memberi keadilan sosial. Cobalah mengkritik dan menyerang Ahok dengan bijak supaya anda tidak terlihat konyol dengan gelar Doktor anda.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H