Mohon tunggu...
Faliq Al Razi
Faliq Al Razi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

hobi main game dan berkendara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Teknologi dan Ilmu Pengetahuan Terhadap Gaya Hidup dan Sikap Hedonisme

16 November 2023   14:33 Diperbarui: 16 November 2023   14:51 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dampak Teknologi dan Ilmu Pengetahuan Terhadap Gaya Hidup dan Sikap Hedonisme

Perkembangan pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan bersosialisasi. Sementara kemajuan ini membawa banyak manfaat, seperti kemudahan akses informasi dan peningkatan efisiensi, mereka juga dapat memiliki dampak negatif pada gaya hidup dan mendorong perilaku hedonistik. Faktor-Faktornya ialah :

Sikap Konsumtif

  Teknologi juga memengaruhi sikap kita terhadap konsumsi. Kita hidup dalam zaman di mana belanja online telah menjadi sangat mudah, dan periklanan digital terus merangsang keinginan untuk membeli barang-barang baru. Dalam upaya untuk memenuhi keinginan hedonistik, banyak orang tergoda untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan kerugian finansial dan menyuburkan sikap hedonistik yang hanya fokus pada kesenangan instan.

Sosial Media dan Narcissism

  Sosial media adalah contoh lain bagaimana teknologi telah memengaruhi gaya hidup dan sikap hedonisme. Orang sering menggunakan platform ini untuk mengejar pujian dan pengakuan dari orang lain. Posting foto diri sendiri atau kehidupan glamor mereka dapat menjadi bentuk hedonisme digital, di mana kebahagiaan sementara ditemukan melalui perhatian dan pujian online. Hal ini dapat mendorong perilaku yang kurang autentik dan kehilangan makna dalam kehidupan nyata.

Penyediaan Informasi yang Tidak Terbatas

  Meskipun ada banyak aspek negatif yang terkait dengan dampak teknologi pada gaya hidup dan sikap hedonisme, kita juga harus mengakui manfaat besar yang teknologi tawarkan dalam hal akses informasi. Dengan internet, pengetahuan lebih mudah diakses daripada sebelumnya. Ini memungkinkan kita untuk terus belajar, mendapatkan informasi medis, berkomunikasi dengan orang di seluruh dunia, dan melakukan banyak hal yang sebelumnya tidak mungkin.

Dampak positif dari sikap Hedonisme

 Di sisi lain, perilaku hedonisme dapat memberikan sisi positif terhadap orang yang menganut cara pandang hidup tersebut, di antaranya dapat memanfaatkan segala kesempatan dengan baik, pantang menyerah dalam mencapai tujuan, dan memiliki motivasi yang kuat untuk mendapatkan apa yang diinginkan.

Hedonisme dapat memberikan dampak positif dalam bentuk kebahagiaan dan kenikmatan hidup. Pendukungnya berpendapat bahwa mengejar kesenangan dan kebahagiaan dapat meningkatkan kualitas hidup dan memberikan pengalaman positif. Namun, perlu diingat bahwa keseimbangan antara hedonisme dan tanggung jawab sosial juga penting.

Dampak negatif dari sIkap Hedonisme

 Pertama, fokus utama pada kesenangan dapat mengaburkan nilai-nilai moral dan etika. Individu yang mengadopsi sikap hedonis mungkin cenderung mengabaikan pertimbangan moral dalam mencapai kepuasan pribadi. Tindakan yang bertentangan dengan norma moral dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, mengakibatkan konsekuensi jangka panjang yang merugikan.

Kedua, kecenderungan untuk mengejar kesenangan instan dapat mengarah pada ketidakpuasan jangka panjang. Kesenangan sesaat seringkali bersifat sementara dan dapat meninggalkan individu dalam kekosongan emosional setelahnya. Hal ini dapat memicu siklus ketidakpuasan terus-menerus, di mana individu terus mencari stimulus baru tanpa mencapai kebahagiaan yang berkelanjutan.

Selain itu, hedonisme dapat menyebabkan perilaku impulsif dan kurangnya kontrol diri. Keinginan untuk segera memuaskan kebutuhan hedonis dapat mengarah pada pengambilan keputusan yang kurang dipikirkan dengan matang. Ini dapat merugikan hubungan interpersonal, kesehatan, dan stabilitas finansial, karena individu mungkin tidak mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang dari tindakan mereka.

Dampak sosial juga patut diperhatikan, karena orientasi yang berlebihan pada kesenangan pribadi dapat merugikan masyarakat secara keseluruhan. Kesenjangan ekonomi dan kesenjangan sosial dapat meningkat ketika individu hanya fokus pada pemenuhan keinginan pribadi tanpa mempertimbangkan kepentingan bersama. Ini dapat menciptakan ketidaksetaraan yang lebih besar di masyarakat.

Terakhir, hedonisme dapat memberikan kontribusi pada konsumerisme berlebihan. Pendorong untuk mencapai kebahagiaan melalui barang dan pengalaman konsumtif dapat menyebabkan penumpukan barang yang tidak perlu dan meningkatkan tekanan pada lingkungan. Dalam jangka panjang, konsumerisme ini dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan dan ketidakseimbangan ekosistem.

Secara keseluruhan, sementara hedonisme dapat memberikan kepuasan sesaat, dampak negatifnya dapat menciptakan tantangan jangka panjang bagi individu dan masyarakat. Penting untuk mencari keseimbangan antara memenuhi kebutuhan pribadi dan mempertimbangkan dampak lebih luas dari tindakan kita untuk mencapai kehidupan yang seimbang dan berarti.

Contoh kasus dari Hedonisme yang terjadi 

  Sigit Rochadi selaku Sosiolog Universitas Nasional (Unas) memberikan pandangannya terkait perilaku kehidupan Mario Dandy yang masuk kategori hedonisme.

Menurutnya, hal tersebut terjadi lantaran ayah dari Mario Dandy bekerja di Ditjen Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang tentu saja bergelimang harta.

Kemudian Sigit menambahkan, selain hedonisme, tindak kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak pejabat bukanlah sebuah fenomena yang baru di negeri ini.

"Kalau di negeri kita, aksi kekerasan ini bukan fenomena baru," ungkap Sigit dikutip dari Suara, Sabtu (25/2/2023).

Kasus tindak kekerasan seperti ini kerap terjadi di Indonesia dalam rentang waktu tahun 1970 hingga 1980-an.

Namun kala itu para pelaku tak terlalu memusingkan jeratan hukum karena jauh dari sorotan publik, walaupun pemerintahan pada saat itu sangat otoriter.

"Bahkan ada yang nembak orang enggak dihukum. ada yang ngerjain cewek-cewek cantik nggak ditindak," jelas Sigit.

Namun dengan berubahnya sistem demokrasi di negara ini serta kemajuan teknologi dan kebebasan berpendapat, kasus seperti ini mudah tersorot publik.

"Media sosial, kontrol sosial itu lebih ketat. Maka perilaku itu lebih bisa dikendalikan oleh media, media sosial (netizen), oleh kelompok aktivis. Makanya sekarang ini tidak merajalela seperti dulu" lanjutnya.

Menurutnya, perilaku hedonisme ditunjukkan oleh Mario Dandy dengan cara mengendari mobil sport mewah hingga hidup dalam dunia yang glamor.

"Dalam sosiologi dikenal sebagai hedonisme, orang yang bersenang-senang, orang yang merasa dirinya menjadi pemilik barang-barang mewah dan dia merayakan kesenangannya dengan barang-barang mewah," ucap Sigit.

Biasanya, hedonisme itu dilakukan oleh generasi kedua para pejabat-pejabat yang bergelimang harta dan uang. Mereka tak perlu bersusah payah untuk mencari kekayaan karena hanya tinggal menikmati jerih payah orang tuanya.

sumber

Cara kita menghadapi perkembangan gaya hidup dan menhindari sikap Hedonisme

 Kuncinya adalah bagaimana kita mengelola teknologi dan ilmu pengetahuan ini dalam kehidupan kita. Penting untuk tidak terjebak dalam sikap hedonistik yang hanya mengutamakan kesenangan segera.

 Sebaliknya, kita harus berusaha untuk mencapai keseimbangan dengan memprioritaskan kebahagiaan jangka panjang, kesejahteraan fisik, interaksi sosial yang sehat, dan pertumbuhan pribadi. Teknologi harus digunakan sebagai alat yang mendukung tujuan ini, bukan sebagai pengganti mereka.

 Dengan pemahaman dan kesadaran tentang dampak teknologi pada gaya hidup dan sikap hedonisme, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk menjaga keseimbangan yang sehat dalam hidup kita. Teknologi adalah alat yang kuat, tetapi kita memiliki kendali untuk menggunakan alat ini secara bijak dan bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun