Mohon tunggu...
Palendika Alandira
Palendika Alandira Mohon Tunggu... Tutor - Universitas Islam negeri sunan gunung Djati Bandung

Palen Dika adalah seorang penulis dan pengkaji jurnal yang memiliki ketertarikan mendalam terhadap filsafat, khususnya dalam kaitannya dengan pemahaman teks-teks klasik, baik itu dalam konteks Al-Qur'an maupun sastra Arab klasik. Dengan latar belakang yang kuat dalam analisis teks dan kritik sastra, Dika tidak hanya berfokus pada aspek linguistik, tetapi juga mengaitkan pemahaman filsafat untuk menggali makna yang lebih dalam dari setiap karya. Sebagai seseorang yang terlibat dalam dunia akademik dan penulisan jurnal, Dika seringkali mengeksplorasi konsep-konsep filsafat yang menghubungkan pemikiran Timur dan Barat. Filsafat menjadi alat untuk memahami dimensi-dimensi tersembunyi dalam karya-karya sastra dan agama, sekaligus memberikan wawasan baru bagi pembaca dalam melihat hubungan antara bahasa, makna, dan eksistensi. Keingintahuan intelektual Dika tidak hanya terbatas pada kajian linguistik dan sastra, tetapi juga dalam upaya untuk menyatukan berbagai pandangan filosofis untuk memperkaya pemahaman terhadap dunia sekitar. Dengan pengetahuan yang mendalam dan cara pandang yang kritis, Dika berusaha membuka ruang diskusi yang lebih luas, baik dalam penulisan jurnal ilmiah maupun dalam berbagi pemikiran-pemikiran filsafat yang relevan dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Istilah "Dosen Hantu": Fenomena Dosen yang Sulit Ditemui

13 Januari 2025   13:15 Diperbarui: 13 Januari 2025   13:15 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo edited by palendika

Dalam kehidupan kampus, kita sering mendengar keluhan tentang dosen yang sulit ditemui. Istilah "dosen hantu" pun muncul sebagai cerminan dari realitas ini. Namun, berbeda dari persepsi umum bahwa dosen tersebut sibuk dengan segudang aktivitas, ada kalanya mereka justru tampak tidak memiliki kegiatan yang menghalangi kehadirannya. Fenomena ini menjadi sorotan, terutama ketika mahasiswa mengalami kesulitan untuk mendapatkan bimbingan atau konsultasi akademik.

Sulitnya Menghubungi Dosen

Sebagian dosen memang dikenal jarang terlihat di kampus. Ketika mahasiswa mencoba menghubungi melalui berbagai saluran komunikasi seperti email atau pesan singkat, balasan sering kali lambat atau bahkan tidak ada sama sekali. Hal ini menimbulkan frustrasi, terutama bagi mahasiswa yang sedang menghadapi tenggat waktu tugas atau membutuhkan bimbingan skripsi.

Meskipun sulit ditemui, tidak ada indikasi bahwa dosen tersebut terlibat dalam kegiatan akademik yang padat. Sebaliknya, mereka terkadang terlihat menjalani hari-hari yang tenang, tanpa tanda-tanda kesibukan yang berarti. Mahasiswa sering kali harus menunggu lama untuk sekadar mendapatkan balasan, yang pada akhirnya memengaruhi produktivitas dan motivasi mereka.

Alasan di Balik Sulitnya Ditemui

Ada beberapa alasan mengapa dosen bisa sulit ditemui meskipun tampaknya tidak sibuk:

1. Preferensi Pribadi

Beberapa dosen mungkin lebih suka bekerja secara mandiri atau memiliki gaya kerja yang kurang interaktif. Mereka lebih nyaman bekerja di luar kampus atau memilih untuk mengatur waktu kerja yang fleksibel.

2. Kurangnya Sistem Komunikasi yang Efektif

Tidak semua dosen menggunakan teknologi komunikasi dengan optimal. Akibatnya, mahasiswa merasa kesulitan untuk menjangkau mereka, meskipun seharusnya ada banyak platform yang bisa digunakan untuk memfasilitasi interaksi.

3. Ketidakjelasan Jadwal

Dosen yang tidak menetapkan jadwal konsultasi yang pasti sering kali sulit ditemui oleh mahasiswa. Ketidakjelasan ini membuat mahasiswa kebingungan kapan harus menghubungi atau menemui dosen tersebut.

Dampak Bagi Mahasiswa

Ketika dosen sulit ditemui, dampak negatifnya langsung dirasakan oleh mahasiswa. Mereka menjadi kehilangan arahan, terutama dalam menyelesaikan tugas-tugas penting seperti skripsi atau proyek penelitian. Selain itu, interaksi yang minim dengan dosen juga mengurangi kesempatan mahasiswa untuk mendapatkan bimbingan langsung dan pengayaan materi.

Mengatasi Fenomena "Dosen Hantu"

Untuk mengatasi masalah ini, baik dosen maupun mahasiswa perlu mencari solusi yang lebih efektif. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:

1. Penjadwalan yang Jelas

Dosen sebaiknya menetapkan jadwal konsultasi yang teratur dan menginformasikannya kepada mahasiswa. Dengan demikian, mahasiswa dapat mengetahui waktu yang tepat untuk berkonsultasi.

2. Penggunaan Teknologi Komunikasi

Memanfaatkan platform komunikasi daring seperti email, forum diskusi, atau video conference dapat membantu memperbaiki interaksi antara dosen dan mahasiswa.

3. Kompromi dan Pengertian

Kedua belah pihak perlu saling memahami dan berkompromi. Mahasiswa diharapkan bersabar dan proaktif dalam mencari waktu yang tepat, sementara dosen diharapkan lebih terbuka dan responsif.

Penutup

Fenomena "dosen hantu" merupakan tantangan yang perlu dihadapi dalam dunia pendidikan tinggi. Dengan komunikasi yang lebih baik dan sistem yang mendukung, diharapkan hubungan antara dosen dan mahasiswa bisa menjadi lebih harmonis, sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan lebih efektif dan menyenangkan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun