Dalam kehidupan kampus, kita sering mendengar keluhan tentang dosen yang sulit ditemui. Istilah "dosen hantu" pun muncul sebagai cerminan dari realitas ini. Namun, berbeda dari persepsi umum bahwa dosen tersebut sibuk dengan segudang aktivitas, ada kalanya mereka justru tampak tidak memiliki kegiatan yang menghalangi kehadirannya. Fenomena ini menjadi sorotan, terutama ketika mahasiswa mengalami kesulitan untuk mendapatkan bimbingan atau konsultasi akademik.
Sulitnya Menghubungi Dosen
Sebagian dosen memang dikenal jarang terlihat di kampus. Ketika mahasiswa mencoba menghubungi melalui berbagai saluran komunikasi seperti email atau pesan singkat, balasan sering kali lambat atau bahkan tidak ada sama sekali. Hal ini menimbulkan frustrasi, terutama bagi mahasiswa yang sedang menghadapi tenggat waktu tugas atau membutuhkan bimbingan skripsi.
Meskipun sulit ditemui, tidak ada indikasi bahwa dosen tersebut terlibat dalam kegiatan akademik yang padat. Sebaliknya, mereka terkadang terlihat menjalani hari-hari yang tenang, tanpa tanda-tanda kesibukan yang berarti. Mahasiswa sering kali harus menunggu lama untuk sekadar mendapatkan balasan, yang pada akhirnya memengaruhi produktivitas dan motivasi mereka.
Alasan di Balik Sulitnya Ditemui
Ada beberapa alasan mengapa dosen bisa sulit ditemui meskipun tampaknya tidak sibuk:
1. Preferensi Pribadi
Beberapa dosen mungkin lebih suka bekerja secara mandiri atau memiliki gaya kerja yang kurang interaktif. Mereka lebih nyaman bekerja di luar kampus atau memilih untuk mengatur waktu kerja yang fleksibel.
2. Kurangnya Sistem Komunikasi yang Efektif
Tidak semua dosen menggunakan teknologi komunikasi dengan optimal. Akibatnya, mahasiswa merasa kesulitan untuk menjangkau mereka, meskipun seharusnya ada banyak platform yang bisa digunakan untuk memfasilitasi interaksi.