Mohon tunggu...
Pale Rioriver
Pale Rioriver Mohon Tunggu... -

Seorang pecinta musik punk dan nasyid. namun juga terkadang menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Analogi Ringan Pergerakan Islam Masa Kini

25 Oktober 2010   17:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:06 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu bagaimana seharusnya dalam modernitas dan kebenaran risalah Islam ini? bukankah kapal kita sudah terlalu lama tidak ada kaptennya? terlalu tidak nyaman para penumpangnya?

Maka mungkin izzah Din ini akan kembali seiring para anak kecil yang merengek mengurangi rengekkannya dan memberikan solusi solutif untuk 'kapal' ini, mungkin akan kembali bergema syariat di seluruh penjuru ketika para pekerja dan buruh harus bisa sedikit memberontak atas aturan-aturan yang mencekik leher mereka, sehingga kerja mereka lebih terlihat jati dirinya sebagai awak 'kapal'. Bahkan mungkin seorang kapten akan kembali memimpin, ketika orang-orang yang paham tentang 'laut' dan 'kapal' telah kembali peduli akan kebutuhan umat. tidak melulu mengurusi masalah-masalah baru dan meluruskan aqidah, bahwa kebutuhan sesungguhnya adalah untuk tidak saling mencerca, dan menjalani Islam ini sebagai manhaj hidup yang syamil, dalam semua aspek, bahkan aspek kepemimpinan.

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ -١٠٤-

Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Allahu'alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun