Mohon tunggu...
Penyair Amatir
Penyair Amatir Mohon Tunggu... Buruh - Profil

Pengasuh sekaligus budak di Instagram @penyair_amatir, mengisi waktu luang dengan mengajar di sekolah menengah dan bermain bola virtual, serta menyukai fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Makam Keempat

7 Maret 2021   15:00 Diperbarui: 7 Maret 2021   15:07 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

...

"Tanah ini tidak menerima jenazahnya. Semua menolak. Kompak. Bahkan daun-daun sekalipun." ujar Harsoyo.

Saya terkejut bukan main. Dari beberapa keterangan, almarhum dimakamkan di luar desa. Jauh dari pemukiman. Lebih tepatnya, dimakamkan di hutan. Persisnya saya belum tahu. 

"Tapi kamu perlu ke rumahnya."

Lelaki itu memberi saya detail alamat yang harus saya kunjungi. Segera saya berangkat dengan beragam tiktok di kepala.

Seorang perempuan tua hanya memberikan senyuman getir. Tatapan kosong. Pertanyaan saya menguar begitu saja. Saya sudah mendapat kabar sebelumnya. Jika perempuan di hadapan saya ini terganggu jiwanya. Selepas kematian almarhum.

Saya mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dijawabnya dengan tarikan nafas yang berat. Kedipan mata yang gelisah. Hingga saya putuskan untuk menunggu. Ternyata setelah hampir satu jam, saya menyerah.

"Terima kasih Bu. Bagaimanapun saya tidak akan pernah bisa merasakan kepedihan itu. Kepedihan seorang ibu yang ditinggal putra semata wayangnya."

Ketika saya beranjak, perempuan itu menarik tangan saya. Lalu menangis tersedu-sedu. Saya kembali duduk. Menunggu.

"Tolong kamu sampaikan pesan saya. Suruh dia pulang. Anak bandel itu. Sudah saya siapkan sarapan. Saya masak makanan kesukaannya..."

Tak ada lagi ucapan dari perempuan itu. Ia segera berdiri. Lalu masuk ke rumahnya. Pintu ditutup perlahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun