Mohon tunggu...
Penyair Amatir
Penyair Amatir Mohon Tunggu... Buruh - Profil

Pengasuh sekaligus budak di Instagram @penyair_amatir, mengisi waktu luang dengan mengajar di sekolah menengah dan bermain bola virtual, serta menyukai fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Daftar Penulis Idiot Sepanjang Masa

30 Oktober 2018   08:58 Diperbarui: 30 Oktober 2018   09:08 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumpah kembali rujuk dengan Fatimah. Siapa lagi kalau bukan istrinya. Cekcok dan berujung minggat, seperti sebuah rutinitas. Tetangganya sudah hafal.

Menurut Warliman, ketua RT, pihaknya sudah berulang kali memberikan semacam petuah. Bahkan pernah mengancam dengan aneka ancaman. Mulai denda. Bahkan pengusiran. Namun demikian, hasilnya nol besar.

Seminggu setelah gencatan senjata, Sumpah membawa pulang seorang perempuan. Ia dengan terang-terangan jika akan menikahi perempuan itu.

Fatimah yang mudah panas, tanpa banyak bicara segera mengambil jurigen berisi minyak tanah.  Dengan kekuatan yang dilahap rasa marah, ia menyiramkan isi jurigen ke lantai. Lalu menyalakan api dengan korek  ditangannya. Api membesar.

Tetangga berbondong datang memberi bantuan. Tentu bukan semata unsur kasihan, tapi jika tidak demikian kebakaran akan meluas. Sumpah tidak bisa berbuat banyak. Ia segera menyingkir dari kediamannya yang kini membara.

Fatimah tertegun di atas puing-puing rumahnya. Rumah warisan dari orang tuanya yang telah ia bakar karena kalap. Namun, tidak sedikitpun ada rasa sesal dari sorot matanya.

"Saya tak habis pikir. Cerita macam apa membakar rumah sendiri itu.. " ujarnya sambil geleng-geleng. Ia memberiku tiga buah buku. Lalu dengan seenak pusarnya, pergi begitu saja dengan ucapan yang mengiris hati.

"Selamat, kamu telah menambah daftar penulis idiot sepanjang masa!"

---

Krian, 29/10/18

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun