Mohon tunggu...
Paklek Nasrurhanif
Paklek Nasrurhanif Mohon Tunggu... Karyawan swasta -

Hobi travelling dan membaca hal2 yang menarik untuk cari ilmu dan pengalaman yang menarik...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Berharap Kesaktian Hak Prerogatif Presiden Jokowi untuk Memilih Menteri Esdm

2 September 2016   05:46 Diperbarui: 2 September 2016   07:31 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya sebagai seorang pemerhati mungkin melihat bahwa tatanan idealnya hal diatas juga ditunjang sistem organisasi yang handal tidak bongkar pasang tetapi cukup sederhana dengan sistem yang fleksibel selalu mengakomodasi pengembangan organisasi tanpa perlu bergantung siapa yang berkuasa. Biasanya salah satu penunjang keberhasilan pada suatu organisasi/instansi strategis perlu tunjangan di luar gaji pokok yang memadai sehingga dapat memberikan kenyamanan hidup demi ketercapaian tujuan organisasi ini.

Kriteria Strategis Menteri ESDM

Perlu diketahui kaum pragmatis pada tulisan ini adalah kaum yang hanya memburu keuntungan kepada siapapun yang akan diuntungkan tanpa mempertimbangkan kepentingan negara (rakyat banyak) dengan menafikan/melanggar semua kebijakan dan aturan ideal  yang telah ditentukan (sebagai contoh adanya kelompok/oknum yang terbiasa menikmati rente distribusi impor minyak mentah/BBM atau perusahaanyang hanya ingin mengekspor konsentrat/bahan mentah padahal aturan mewajibkan pemurnian).

  Kementerian ini adalah kementerian yang lintas sektoral dan juga hampir semua kebijakannya tidak hanya menyentuk kalangan pengusaha tetapi juga kepentingan rakyat kebanyakan, sehingga secara sederhana, saya coba mengusulkan kriteria ideal yang dibutuhkan untuk seorang menteri ESDM, antara lain yaitu;

  • Hanya takut pada kekuasaan Tuhan YME;
  • Mempunyai dukungan politik yang memadai/kalau tidak bisa dibilang harus kuat secara politik (sebagai contoh seperti Pak Luhut atau Ibu Puan keduanya), maaf saya harap bukan mereka tetapi posisi tawar-nya seperti mereka;
  • Sama seperti jajaran dibawahnya harus kompeten, jujur berjiwa nasionalis dan mempunyai jiwa leadership/kepemimpinan yang tinggi;
  • Poin ketiga menjamin dia tidak mudah di-setir, dipengaruhi, independen dari kaum bisnis pragmatis atau kepentingan politis pragmatis;
  • Membawa organisasi menjadi mandiri dan paham betul dengan jaringan organisasi yang dipimpin sehingga tanggap akan dinamika organisasi.

Saya berharap usulan ini menjadi bagian pertimbangan pokok untuk memilih seorang menteri ESDM, saya kira mungkin banyak poin2 lain yang penting sebagai kriteria diatas, tetapi beberapa poin diatas inshaAllah sudah memberikan gambaran seperti apa menteri ESDM yang ideal paling tidak menurut saya. Kondisi sekarang terkadang ada menteri “bagus’ malah diganti/digeser sedangkan ada menteri yang biasa aja tapi penuh kontorversial malah terus digunakan.......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun