Mohon tunggu...
Paklek Nasrurhanif
Paklek Nasrurhanif Mohon Tunggu... Karyawan swasta -

Hobi travelling dan membaca hal2 yang menarik untuk cari ilmu dan pengalaman yang menarik...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Keberhasilan Kinerja Strategis Kementerian ESDM (Tetap) Ditangan Menteri yang Dipilih Presiden Jokowi

24 Agustus 2016   20:50 Diperbarui: 24 Agustus 2016   21:00 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sektor hilir pengembangan nilai tambah mineral logam utama (pemurnian emas, perak, tembaga dan pengolahan tingkat lanjut raw material bauksit, mangan, nikel, bijih besi dll) termasuk harmonisasi dengan sektor industri hilir/manufaktur/barang jadi/konsumen akhir, kemudian pengembangan kilang-kilang migas untuk antipasi sebagai negara “net importir” migas, dan permasalahan lain yang juga raksasa terkait sektor-sektor lainnya misal dengan kehutanan dan LH, Industri dan perdagangan, keuangan dll.

Indonesia sekarang ini harus dipahami sebetulnya kalau kita lihat dari potensi sumberdaya energi dan mineral kita bukan yang kaya secara kuntitatif karena potensi tidak sebesar apa yang masyarakat awam ketahui (berdasarkan statistik energi dunia)  walaupun kita kaya akan keragaman potensi mineral dan kualitas migas yang kita punyai. Sektor ESDM selama ini merupakan salah satu tulang punggung penopang/penyangga APBN sehingga siapapun yang diberi kehormatan untuk menjadi menteri juga harusnya memberikan sumbangan-sumbangan inovatif untuk mencari peluang devisa dengan pengembangan sektor terkait.

Dibidang Migas setelah rantai kebocoran devisa dikurangi, semoga kita bisa mengimpikan seperti Singapura yang tidak punya sumberdaya energi tetapi bisa menjadi ekspotir energi (tentunya kebutuhan energi dalam negeri terpenuhi). Tetapi memang sebagai negara yang masih mempunyai sumberdaya energi terbatas harus dituntut mengelola secara efisien dan optimal dan ini harus didukung oleh sumberdaya manusia yang kompeten tetapi juga harus jujur berjiwa nasionalis.

Hal ini juga berlaku untuk pengelolaan sumberdaya minerba yang harus dikelola secara bijaksana dan bertanggungjawab tidak hanya melulu menjaring investor tetapi juga harus menyeleksi mana yang sungguh2 berinvestasi atau yang hanya abal-abal/cuma calo hanya mencari keuntungan sesaat.

Hal-hal diatas tentunya hanya sebagian contoh kecil saja kupasan/uraian tentang cakupan/lingkup strategis kementerian ESDM, hal lainnya tentunya masih banyak untuk diuraikan. Tetapi yang perlu digaris bawahi untuk menunjang keberhasilan seorang menteri ESDM juga ditunjang jajaran manajemen/organisasi yang solid dan saling bahu membahu juga sumberdaya manusia yang kompeten tetapi juga harus jujur berjiwa nasionalis.

Saya sebagai seorang pemerhati mungkin melihat bahwa tatanan idealnya hal diatas juga ditunjang sistem organisasi yang handal tidak bongkar pasang tetapi cukup sederhana dengan sistem yang fleksibel selalu mengakomodasi pengembangan organisasi tanpa perlu bergantung siapa yang berkuasa. Biasanya salah satu penunjang keberhasilan pada suatu organisasi/instansi strategis perlu tunjangan di luar gaji pokok yang memadai sehingga dapat memberikan kenyamanan hidup demi ketercapaian tujuan organisasi ini.

Kriteria Strategis Menteri ESDM

Secara sederhana saya mengusulkan kriteria ideal yang dibutuhkan untuk seorang menteri ESDM, antara lain yaitu;

  1. Takut pada kekuasaan Tuhan YME;
  2. Mempunyai dukungan politik yang memadai/kalau tidak bisa dibilang harus kuat secara politik (sebagai contoh seperti Pak Luhut atau Ibu Puan keduanya), maaf saya harap bukan mereka tetapi posisinya seperti mereka;
  3. Sama seperti jajaran dibawahnya harus kompeten, jujur berjiwa nasionalis dan mempunyai jiwa leadership/kepemimpinan yang tinggi;
  4. Poin ketiga menjamin dia tidak mudah di-setir, dipengaruhi, independen dari kaum bisnis pragmatis atau kepentingan politis pragmatis;
  5. Membawa organisasi menjadi mandiri dan paham betul dengan jaringan organisasi yang dipimpin sehingga tanggap akan dinamika organisasi.

Saya berharap usulan ini menjadi pertimbangan pokok untuk memilih seorang menteri ESDM, saya kira mungkin banyak poin2 lain yang penting sebagai kriteria diatas, tetapi beberapa poin diatas insha Allah sudah memberikan gambaran seperti apa menteri ESDM yang ideal paling tidak menurut saya. Kondisi sekarang terkadang ada menteri “bagus’ malah diganti/digeser sedangkan ada menteri yang biasa aja tapi penuh kontorversial malah terus digunakan.......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun