Mohon tunggu...
Didi Eko Ristanto
Didi Eko Ristanto Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Hamba Allah

Penulis Buku Self Healing Ala Rasulullah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berkahnya Kurma dan Sedekah untuk Kerabat

15 Oktober 2024   21:54 Diperbarui: 15 Oktober 2024   22:04 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Padahal amal sedekah ini adalah amal yang cukup besar di sisi Allah. Bahkan, dalam surah Al-Munafiqun, orang-orang yang telah wafat berharap Allah hidupkan lagi ke dunia ini, untuk apa? Untuk agar bisa bersedekah. Barangkali orang-orang yang telah wafat diperlihatkan bertapa besarnya pahala-pahala dari amal sedekah.

Jangankan sedekah pada fakir miskin dan juga kerabat. Sedekah air minum pada anjing yang ludahnya najis mugholadhoh saja bernilai luar biasa. Sehingga saat itu, Allah mengampuni dosa-dosa wanita pelacur yang telah memberi minum air anjing yang kehausan. Lihatlah betapa besarnya efek dari sedekah. Tidak hanya pahala, tapi bahkan dapat ampunan juga.

Silaturahim, menjadi pokok penting keselamatan seseorang dari neraka. Karena para pemutus silaturahim tidak bisa masuk surga sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits, "Tidak masuk surga pemutus (silaturahim)". Maka penting bagi kita untuk menjaga keharmonisan dan hubungan dengan kerabat. Salah satu sarana untuk itu adalah dengan memberi sedekah.

Perhatikan siapa-siapa yang ada hubungan rahim dengan kita. Ayah, ibu, kakek, nenek, saudara dan saudari orang tua kita. Keponakan-keponakan, anak-anak dan para cucu. Jangan sampai ada permusuhan dan kebencian dengan mereka. Sambunglah tali silaturahim dengan mereka. Bisa dengan berkunjung, bertamu, tegur sapa penuh kehangatan dan keakraban dan juga sebagaimana hadits di atas, bersedekah.

Jangan sampai kita dilihat oleh kerabat kita bersedekah jutaan pada orang-orang yang jauh, orang miskin yang tidak ada hubungan kerabat atau bahkan sekalipun itu untuk saudara kita di Palestina, sementara keponakan sendiri putus sekolah, pakde bude sakit-sakitan butuh biaya pengobatan dan orang tua kekurangan kita tidak bantu kebutuhan mereka.

Sungguh indah dan bagusnya petunjuk ini. Islam tidak hanya urusan ibadah semisal shalat dan puasa. Tapi juga hubungan sosial dan kekerabatan. Kita memasuki zaman media sosial. Dimana waktu banyak dilewatkan mengamati dan mengikuti media sosial. Kurang perhatian dengan urusan kerabat. Muncul ego-ego pribadi. Hidupku hidupku, hidupmu hidupmu. Bahkan tak sedikit bertengkar dengan sesama saudara. Karena, yang paling berpeluang terjadi pertengkaran bukanlah orang jauh yang tidak mengenal kita. Justru orang-orang yang kenal dekat dengan kita dari kerabat yang berpeluang untuk kita sakiti atau mereka menyakiti kita. Maka penting sekali bagi kita untuk sekuat tenaga dan upaya menjaga kerukunan dan keterjagaan silaturrahim. Wallahu a'lam bish showab.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun