Mohon tunggu...
Didi Eko Ristanto
Didi Eko Ristanto Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Hamba Allah

Penulis Buku Self Healing Ala Rasulullah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mari Menjaga Shalat

17 Januari 2023   18:11 Diperbarui: 17 Januari 2023   18:20 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

MARI MEMELIHARA SHALAT
Oleh : Didi Eko Ristanto

Alhamdulillah karunia dan nikmatNya tidak terhingga. Oleh sebab itu seyogyanya bagi kita untuk selalu mengingat Allah,  menujukan pandangan hati kita kepada Allah dan membersihkan diri kita dari sesuatu yang buruk saat dilihat Allah. Karena Dia Maha Mengetahui, Maha Menciptakan dan memberi kenikmatan yang tidak terhingga.

Kita diciptakan dari saripati air mani dan kelak kita akan kembali kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam keadaan sendiri untuk mempertanggungjawabkan seluruh amal perbuatan kita saat di dunia ini. Oleh sebab itu saudaraku marilah kita lebih serius di dalam interaksi kita kepada Allah. Baguskan hubungan kita kepada Allah.

Kokohkan niat tujuan kita kepada Allah dan sesungguhnya tidak ada yang bisa menolong kita selain Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Tidak ada yang bisa menyehatkan dan menyembuhkan kita selain Allah Subhanahu ta'ala.

Maka dari itu perbanyak istighfar, perbanyak bertobat kepada Allah Subhanahu Ta'ala sebelum kita benar-benar kembali kepada Allah Subhanahu ta'ala dengan kain kafan kita.

Selawat dan salam, Semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada utusanNya, utusan Allah yang paling mulia Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam beserta seluruh keluarganya seluruh keturunannya, para sahabat-sahabatnya dan para pengikutnya yang setia padanya hingga akhir zaman.

Saudaraku, Salah satu ibadah yang paling besar, ibadah yang paling utama, ibadah yang merupakan rukun Islam adalah mendirikan salat. Allah Subhanahu ta'ala berfirman dalam Surat Al-Baqarah Ayat 238

Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'.

Saudaraku, yang dimaksud salat wusto di sini adalah shalat Ashar, shalat pertengahan.  Karena memang itu shalat yang cukup penting bahkan ada juga penafsiran surat Wal Asri bahwa wal Asri itu berarti demi waktu Ashar.

Ada petunjuk hadits bahwasanya orang yang meninggalkan shalat ashar akan terhapus seluruh kebaikannya
Dari Burairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Barangsiapa meninggalkan shalat Ashar, maka terhapuslah amalannya" (HR. Bukhari no. 594).

Tapi tidak hanya Ashar, seluruh waktu shalat yang lima itu kita jaga. Meninggalkan satu shalat saja berakibat dosa besar bahkan bisa menghapuskan keislamannya. Karena shalat merupakan salah satu dari rukun Islam.

Shalat juga merupakan pembersih seluruh dosa-dosa kita. Setiap waktu shalat menjadi pembersih antara dua waktu shalat. Melaksanakan shalat subuh, shalat subuh itu menjadi pembersih dosa waktu antara isya sampai subuh. Melaksanakan shalat zuhur, menjadi pembersih dosa antara subuh sampai dzuhur, dan seterusnya. Bahkan shalat itu diumpamakan mandi lima kali sehari, apa mungkin tersisa kotoran?

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,


"Tahukah kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, apakah akan tersisa kotorannya walau sedikit?" Para sahabat menjawab, "Tidak akan tersisa sedikit pun kotorannya." Beliau berkata, "Maka begitulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah menghapuskan dosa." (HR. Bukhari no. 528 dan Muslim no. 667)

Shalat juga merupakan yang kelak pertama kali akan dihisab oleh Allah swt. Beruntung yang memperhatikan kebagusan shalatnya. Sungguh rugi yang meremehkannya.

Rasululloh SAW bersabda:
-- -- : .

( )

"Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta'ala berfirman: 'Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.' Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya." (HR. Tirmidzi)

Shalat merupakan tanda kepatuhan kita kepada Allah. Shalat juga sarana ingat kita kepada Allah dan juga komunikasi kita kepada Allah. Seakan-akan salat itu adalah mi'rajnya orang-orang beriman.

Shalat menjadi istimewa karena perintah salat itu berbeda dengan perintah lainnya dari cara mendapatkannya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Salam mendapatkan perintah salat untuk dirinya dan seluruh umatnya melalui peristiwa sangat penting, peristiwa sangat luar biasa dan di luar akal manusia yaitu peristiwa Isra Mi'raj. Peristiwa Isra Mi'raj Rasulullah diperjalankan oleh Allah dari kota Mekah ke Palestina di Masjidil Aqsa hingga sampai ke langit ke tujuh dan kembali lagi ke bumi dalam satu malam. Saat itu Beliau mendapatkan amanah perintah salat lima waktu.

Oleh sebab itu kita harus betul-betul tekun dan apapun yang menghalangi kita melaksanakan salat harus kita atasi. Kecuali hal-hal yang memang terlarang melaksanakan salat sebagaimana ketika sedang haid, nifas dan lain sebagainya.

Apabila kita sedang sakit maka tetaplah mendirikan salat sesuai dengan keadaan. Misal kita tidak mampu berdiri karena sakitnya, maka shalatlah sambil duduk.  Apabila tidak mampu duduk maka salat sambil berbaring. Apabila sakitnya membuat kita terhalang dari menggunakan air karena apabila menggunakan air semakin parah sakitnya, maka bisa  bertayamum. Yang jelas selalulah mengerjakan salat walaupun sedang sakit.

Saudaraku, penting sekali shalat. Shalat itu juga bisa membentengi diri dari melakukan dosa-dosa besar. Mencegah dari melakukan perbuatan keji dan mungkar. Inna sholata tanha 'Anil fahsya'i wal munkar.  sesungguhnya shalat mencegah dari melakukan perbuatan keji dan mungkar.

Dan di akhir ayat ini surat Al Baqarah 238, Allah Subhanahu ta'ala perintahkan agar kita dalam melaksanakan shalat itu lakukanlah dengan khusyuk. Menghadirkan hati di dalam shalatnya. Sungguh-sungguh di dalam shalatnya. Merasakan dengan siapa kita berhadapan. Mendirikan shalat dengan hati yang cemas dan takut kepada Allah. Hati yang penuh rasa rendah diri di hadapanNya.

Rasakan bahwasanya seolah kita itu sedang berhadapan dengan Allah di hari kiamat. Hari yang sangat menakutkan. Diancam oleh Neraka yang menyala-nyala.  Shalat yang khusyuk memang tidak mudah. Tetapi kita harus selalu berusaha melakukannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun