Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Oleh-oleh Piknik Berbagi Cerita, yang Menghidupkan

30 Januari 2025   17:32 Diperbarui: 30 Januari 2025   17:32 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi 3: Membeli buah tangan di pusat jajanan khas daerah, 30/1/2025. (Dokumentasi pribadi)

Sebab, umumnya gantungan kunci juga memuat penanda keunikan daerah tujuan piknik. Melalui gantungan kunci, orang dapat bercerita, bahkan berdiskusi, banyak hal tentang ikon yang termuat dalam gantungan kunci.

Dalam konteks ini, kaus dan gantungan kunci yang memiliki kekuatan yang dahsyat karena menjadi inspirasi orang dapat bercerita banyak tentang destinasi tertentu sama kuatnya dengan oleh-oleh piknik yang lain, seperti topi, baju, jaket, makanan, dan souvenir sejenis yang dapat dijadikan sebagai buah tangan.

Dan, oleh-oleh piknik sekalipun tanpa dibarengi dengan adanya pihak yang memberi, ternyata buah tangan ini dapat berbagi cerita sendiri kepada yang menerimanya.

Sebab, buah tangan ini akhirnya mengingatkan atau menyampaikan pesan (secara tersirat) kepada orang yang menerima oleh-oleh tentang daerah asal oleh-oleh termaksud. Yang, bukan mustahil orang ini akhirnya berusaha mencari informasi yang lebih banyak tentang oleh-oleh dan asal-muasal daerahnya melalui internet.

Bahkan, misalnya, kaus yang diberikan kepada orang lain bergambar "Gedung Sate", orang yang menerima oleh-oleh termaksud langsung dapat membayangkan Bandung. Membangun cerita di dalam pikirannya tentang Bandung.

Ya, tentu saja orang ini adalah orang yang sudah memiliki pengetahuan atau pengalaman tentang Bandung. Bagi orang yang belum memiliki pengetahuan atau pengalaman tentang Bandung, bukan berarti tak mengerti.

Mereka akhirnya dapat mengerti karena sangat mungkin pada waktu lain ada orang lain yang memberi tahu. Atau, melalui melihat tayangan di televisi atau media lain yang menunjukkan "Gedung Sate" terhubung dengan Bandung.

Bukankah ini kemudian dapat disebut bahwa oleh-oleh piknik bisa berbagi cerita kepada orang-orang yang menerimanya? Buah tangan piknik, dengan demikian, tak sekadar benda mati yang dapat dinikmati, atau dipakai, tetapi ia seolah benda hidup yang dapat berbagi cerita.

Maka, oleh-oleh piknik sudah selayaknya dihargai oleh pihak mana pun, baik yang menyediakan, yang membeli, maupun yang menerima oleh-oleh. Karena, ternyata, buah tangan ini mengikatkan berbagai unsur kehidupan.

Menguatkan relasi sosial, ekonomi, budaya, seni, alam, dan sejenisnya, yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan berbagai pihak yang berada di berbagai tempat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun