Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Oleh-oleh Piknik Berbagi Cerita, yang Menghidupkan

30 Januari 2025   17:32 Diperbarui: 30 Januari 2025   17:32 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi 1: Aktivitas membeli oleh-oleh di pusat oleh-oleh, 30/1/2025. (Dokumentasi pribadi)

Hubungan sudah dekat. Sehingga, memberi oleh-oleh sudah semacam menjadi kewajiban. Sebaliknya, tak memberi oleh-oleh setibanya piknik seakan kehilangan sesuatu.

Hanya, pada lain kesempatan, jika pihak sebaliknya yang melaksanakan atau mengikuti piknik, gantian memberi oleh-oleh. Ini sudah semacam kebiasaan atau tradisi, yaitu saling berganti memberi dan menerima oleh-oleh.

Jadi, jika dihitung-hitung ketemunya imbang. Karena, pihak-pihak yang terlibat pernah memberi dan menerima. Ini yang semakin membangun keeratan satu dengan yang lain.

Di dalam semua hal baik ini, ada bagian yang patut diungkap karena oleh-oleh piknik ternyata juga mengandung maksud berbagi cerita. Setidak-tidaknya pihak yang memberi oleh-oleh (piknik) berbagi cerita kepada pihak-pihak yang menerima.

Sebagai contoh, ketika pihak yang piknik memberi tetangganya oleh-oleh yang berupa kaus, tak sebatas kaus sebagai barang yang dapat dipakai. Tetapi, kaus yang umumnya memiliki penanda, baik berupa tulisan maupun ikon destinasi termaksud, mendorong pihak yang menerima oleh-oleh berbicara.

Tak sebatas ucapan terima kasih. Tetapi, kemudian mempercakapkan destinasi tempat oleh-oleh termaksud dibeli. Dalam momen ini kaus menjadi media bagi pihak yang memberi oleh-oleh berbagi cerita kepada pihak yang menerimanya.

Apalagi jika pihak yang menerima oleh-oleh ingin mendapat lebih banyak informasi atau pengetahuan tentang destinasi yang menjadi ikon di kaus. Tentu, ceritanya dapat lebih panjang lagi.

Dapat saja muncul cerita dari A hingga Z, yang memungkinkan destinasi termaksud akhirnya menjadi bahan cerita yang mengesankan. Dan, pada gilirannya kemudian menjadi destinasi yang dituju banyak orang.

Kekuatan bercerita destinasi dari satu orang ke orang lain memang sama artinya dengan memromosikan destinasi termaksud kepada publik. Dan, hal demikian tak salah. Sah-sah saja. Bahkan, fenomena seperti ini tentu saja  disukai pihak-pihak yang memiliki kepentingan langsung dengan destinasi.

Ilustrasi 3: Membeli buah tangan di pusat jajanan khas daerah, 30/1/2025. (Dokumentasi pribadi)
Ilustrasi 3: Membeli buah tangan di pusat jajanan khas daerah, 30/1/2025. (Dokumentasi pribadi)

Berbagi cerita seperti disebut di atas tak sebatas bisa bermula dari kaus sebagai salah satu oleh-oleh piknik. Dapat pula dari banyak jenis oleh-oleh piknik. Termasuk misalnya, gantungan kunci.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun