Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Upacara Bendera, Ruang Tumbuh Potensi Diri Siswa PMR

26 Oktober 2024   20:39 Diperbarui: 30 Oktober 2024   23:52 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Siswa PMR yang sedang praktik menolong teman yang jatuh sakit. (Kompas.com/Zulkarnaini)

Banyak peserta upacara bendera yang sehat dan yang jatuh sakit dapat ditandai. Pada musim batuk-pilek, biasanya saat musim pancaroba, dipastikan banyak peserta upacara bendera yang jatuh sakit.

Saat-saat seperti ini siswa PMR yang bertugas mendapat banyak pekerjaan. Umumnya, jarak waktu antara satu dengan siswa yang lain yang jatuh sakit tak panjang. Ada yang tetiba membutuhkan pertolongan.

Yang di bagian sini membutuhkan siswa PMR karena ada peserta upacara bendera yang sakit. Yang di bagian sana juga membutuhkan siswa PMR karena tetiba jatuh sakit.

Memang ada saatnya seperti ini yang terjadi. Banyak siswa yang jatuh sakit. Itu sebabnya, pada saat-saat demikian, siswa PMR yang bertugas ditambah. Sehingga, mereka tak terlalu menanggung beban berat.

Dan, selama siswa PMR bertugas, guru pembimbing PMR tetap mendampingi mereka. Karenanya, ketika ada banyak peserta upacara bendera yang jatuh sakit, guru pembimbing PMR tak tinggal diam.

Pun demikian guru yang lain, sekalipun tak guru pembimbing PMR, mereka ikut ambil bagian jika dilihatnya ada yang membutuhkan pertolongan. Oleh karena itu, selama ini, berkaitan dengan perihal seperti ini tak ada persoalan yang menghambat. Penanganan terhadap siswa yang jatuh sakit berlangsung secara baik.

Siswa yang jatuh sakit tak selalu dalam kategori berat. Kategori berat dalam konteks ini adalah ketika siswa dalam keadaan pingsan. Sebab, siswa yang seperti ini tak cukup hanya dipapah untuk berjalan sendiri, tapi ia perlu dibantu sepenuhnya.

Misalnya, diangkat menggunakan tandu atau dragbar. Atau, diangkat dengan tangan secara bersama, yaitu dari lokasi yang termaksud pingsan hingga ke ruang unit kesehatan sekolah (UKS).

Siswa peserta upacara bendera yang mengalami sakit kategori ringan, tak sampai pingsan, biasanya hanya dibersamai saja untuk istirahat di teras kelas. Dan, mereka masih dapat melihat kelangsungan upacara bendera.

Rerata mereka yang sakit kategori ringan dapat segera pulih dan segar kembali. Setelah duduk di bangku yang ada di selasar kelas dan sedikit ada penanganan yang dilakukan oleh siswa PMR yang bertugas. Mungkin hanya diolesi minyak kayu putih, minum air hangat, atau teh manis hangat.

Bersamaan dengan selesainya upacara bendera, umumnya mereka sudah agak membaik. Sehingga, dapat mengikuti teman-temannya masuk ke ruang kelas masing-masing. Lalu, terlibat dalam pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun