Bagi siswa SMA/SMK (sekolah menengah kejuruan) dan yang sederajat di daerah kami, bahkan libur panjang. Karena, Sabtu dan Minggu mereka libur. Mereka sekolah hanya lima hari.
Saya tak mengetahui (persis) tentang siswa SMA/SMK dan yang sederajat, yang menjadi petugas upacara bendera (hari) Senin, sukacita atau tidak, setelah mereka libur dua hari.
Tapi, saat saya bertanya kepada si bungsu, yang kini SMA Kelas XI, mengenai perasaannya saat memasuki (hari) Senin, ia menjawabnya, biasa saja.
Saya mengartikan jawaban ini sebagai gambaran benaknya yang tak merasa terbeban atau merasa benci terhadap Senin, sebagai hari pertama dalam sepekan ia masuk sekolah. Boleh jadi teman-temannya juga memiliki perasaan yang sama.
Tapi, dapat saja berbeda. Saya menemukan fakta tersebut ketika saya menanyakan kepada beberapa siswa, yang terhadap mereka saya mengajar. Ketika saya menanyakan tentang perasaannya menghadapi Senin, mereka menjawab, lelah Pak!
Jumlah siswa yang memiliki sikap seperti di atas lebih banyak ketimbang jumlah siswa yang memiliki sikap seperti siswa yang memiliki peran sebagai petugas upacara bendera. Apalagi, petugas upacara bendera memang sudah pilihan sekolah. Jadi, jumlahnya relatif terbatas.
Kenangan saya ketika masih SD, kami, saya dan teman-teman, merasa bangga saat tiba hari Senin karena kami akan menjadi pusat perhatian banyak pasang mata, saat menjalankan peran petugas upacara bendera.
Pun demikian, saat ini, siswa kami yang SMP yang menjadi petugas upacara bendera selalu bersemangat mengharap Senin atau hari-hari-hari besar nasional segera datang karena mereka dapat menunjukkan keterampilannya di hadapan teman dan guru di sekolah.
Saya rasa siswa SMA/SMK pun demikian. Apalagi, mereka dapat diprospek menjadi lebih baik karena peluang masuk ke tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat kabupaten, bahkan provinsi, sangat mungkin.
Bagi mereka, Senin dan hari-hari besar nasional yang umumnya di dalamnya ada aktivitas upacara bendera, adalah hari yang ditunggu-tunggu. Karena, sangat mungkin sebagai hari yang memberi spirit mereka untuk semangat beraktivitas.
Bahkan, yang pada hari sebelumnya lelah karena mungkin berkegiatan bersama keluarga dan saudara mengisi liburan, Senin menjadi terapi yang memunculkan energi baru untuk meniti hari-hari yang sudah menanti.