Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengajak Siswa Baru Merawat dan Mencintai Buku, Prioritas Guru

18 Juli 2024   11:18 Diperbarui: 18 Juli 2024   11:28 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari deskripsi di atas, tampak bahwa kondisi buku yang kurang baik tak sama satu dengan yang lain. Ada yang bahkan sampul luarnya sobek. Sehingga, tinggal sampul dalam yang terlihat. Bisa depan dan belakang, keduanya sobek; bisa juga sebagian, yang depan atau yang belakang saja.

Dan, kekurangan-kekurangan yang lain, termasuk, misalnya, ada lembar isi buku yang sobek. Bahkan, ada juga yang hilang. Sehingga,  halaman  isi buku meloncat karena ada halaman buku yang hilang tersebab sobek.

Terhadap kekurangan-kekurangan ini sudah semestinya guru bersikap, yang harus memandangnya sebagai kewajiban prioritas. Sebab, buku perlu dipersiapkan dulu sebelum dilaksanakan pembelajaran.

Maka, aktivitas mempersiapkan buku tak dapat dilaksanakan sambil lalu. Harus menyeriusinya. Tak hanya menyampuli, membuatkan sampul luar, bahkan melengkapi halaman isi buku yang hilang. Ini relatif mudah dilaksanakan.

Tapi, mengajak peserta didik merawat dan mencintai buku yang sudah diterimanya ini yang terus harus dikerjakan. Tak hanya dituntun dengan bahasa verbal, yang mudah hilang, ibaratnya masuk telinga kiri keluar telinga kanan.

Sekalipun ada peserta didik yang begitu diberi saran, mereka taat melakukannya. Merawat buku, dari fisik yang tak sempurna menjadi sempurna. Juga memanfaatkannya secara bertanggung jawab.

Tapi, memang ada peserta didik yang memang harus dibantu dengan penuh kesabaran untuk dapat sampai ke kesadaran yang baik dalam merawat dan mencintai buku.

Perlakuan ini juga untuk buku yang kondisinya baik atau buku baru. Sebab, dapat saja ada buku baru yang oleh sekolah dipinjamkan kepada peserta didik. Buku baru dan lama perlu mendapat perlakuan yang sama oleh peserta didik.

Karenanya, sangat penting bagi guru untuk menyediakan waktu di awal masuk sekolah memulai membangun kesadaran peserta didik merawat dan mencintai buku.

Misalnya, mendiskusikan apa manfaat buku, mengapa buku dipinjamkan, bagaimana memanfaatkan buku, apa untungnya dan ruginya memiliki buku sekolah, dan pertanyaan sejenisnya adalah upaya untuk memberi kesadaran peserta didik terhadap buku yang dimilikinya selama berstatus sebagai peserta didik.

Sepertinya hal demikian terlihat remeh-temeh, kurang berdampak positif bagi peserta didik. Tapi, sejatinya sangat berdampak terhadap proses belajar peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun