Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kemah LDK Dewan Galang, Anak Belajar Nilai Kehidupan

11 Juli 2024   15:20 Diperbarui: 11 Juli 2024   23:42 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi 1: Peserta Kemah LDK Degal SMP 1 Jati sedang memasang tenda di lokasi perkemahan Wonosoco, Undaan, Kudus, Jawa Tengah. (Dokumentasi pribadi)

Sebab, selama perjalanan dalam posisi berdiri bukan mustahil tubuh mereka bergoyang-goyang. Bisa-bisa nyaris roboh, saat misalnya, truk direm mendadak, naik atau turun, atau berbelok.

Dalam kondisi seperti ini, mereka sudah pasti saling berpegangan dan saling menjaga agar mereka tak jatuh. Saya memang tak mengikuti perjalanan mereka. Tapi, saya dapat merasakannya sebab sewaktu saya masih seusia mereka juga pernah melakukan hal yang sama, bahkan beberapa kali menaiki truk bersama saat kemah.

Sehingga, saya percaya canda ria bersama pun dialaminya dalam kondisi ini, seperti yang pernah saya alami. Dan, justru ini dapat menjadi hiburan yang menyegarkan. Sebab, ini pengalaman yang ngeri-ngeri menyenangkan.

Tentu saja tak sepanjang perjalanan mereka mengalami keadaan yang ngeri-ngeri menyenangkan. Ada saatnya juga dalam perjalanan, mereka dapat menikmati dengan riang view yang dijumpai.

Apalagi lokasi untuk perkemahannya berada di alam pedesaan, tentu banyak view baru yang dapat mereka jumpai.

Pengalaman ini setidaknya membangun rasa syukur mereka terhadap Tuhan. Sebab, mereka dapat melihat pemandangan desa yang hijau, segar, dan sawah serta ladang menghampar luas, yang jarang mereka jumpai.

Mereka juga melihat petani yang bekerja di sawah dan ladang. Dan, yang tak terlewati adalah mereka pun bisa melihat orang-orang desa beraktivitas. Ini boleh jadi hal yang baru bagi mereka.

Ya, sekalipun sekolah kami berada di desa, tapi pemandangan desanya berbeda dengan alam pedesaan lokasi tempat berkemah. Karena, di desa lokasi sekolah kami merupakan desa industri, bukan desa agraris.

Jadi, sudah pasti sebagian besar siswa kurang mengenal alam desa yang sungguh-sungguh desa, yang masih alami. Sehingga, yang muncul dalam bayangan saya adalah mereka sangat menyukainya karena menjumpai hal yang berbeda.

Dan, saya menemukan kesukacitaan ini dalam diri mereka saat saya berada di lokasi perkemahan. Tak ada yang mengeluh. Mereka terlihat riang gembira. Juga tak ada yang sakit. Mereka dalam kondisi yang sehat-segar-bugar.

Bahkan, dalam proses pendirian tenda, mereka melakukannya dengan penuh semangat. Di dalamnya saya melihat mereka belajar banyak hal. Tak hanya bekerja sama alias gotong royong, yang memang umumnya demikian saat berkemah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun