Dan, melihat mereka membangun konsentrasi dengan mengikuti arahan narasumber, tampak bahwa mereka sangat menikmati terapi ala ini.
Sekadar duduk di kursi dalam posisi nyaman dan mata terpejam. Menarik napas lewat lubang hidung. Menahan sebentar. Lalu, Â menghembuskan pelan-pelan lewat mulut. Hal ini dilakukan berulang-ulang, sampai batas sesuai arahan narasumber.
Peserta diminta membuka mata. Dan, mereka  menyatakan lebih rileks ketika narasumber menanyakan kondisi diri (mereka) begitu usai  mengikuti terapi ala ini. Dan, ternyata, kata narasumber, menarik napas dapat menjadi alat kontrol emosi ketika seseorang sedang, maaf, bersitegang. Tapi, jangan coba bersitegang ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H