Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Coaching Clinic Sekolah Transformatif, Spirit BBPMP Jateng Memasifkan Pembelajaran Seutuhnya dan Berkelanjutan

3 Juni 2024   10:52 Diperbarui: 3 Juni 2024   11:06 1650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi 2: Aula di BBPMP Jateng, ruang untuk pelaksanaan pembukaan dan penutupan kegiatan CC Sekolah Inti Transformatif. (Dokumentasi pribadi)

Kegiatan Coaching Clinic Sekolah Inti Transformatif (yang selanjutnya disebut CC Sekolah Transformatif) dilaksanakan di Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Tengah (Jateng). Kami (saya dan kepala sekolah) mengikuti sejak 28 hingga 31 Mei 2024, yang  merupakan CC Sekolah Transformatif angkatan kedua.

Jadi, sebelum kami, sudah ada angkatan yang pertama. Angkatan kedua diikuti oleh guru pendidikan anak usia dini (PAUD), sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah pertama (SMP). Saat pembukaan dan penutupan dilaksanakan dalam satu ruang. Tapi, saat penyampaian materi, dilaksanakan di ruang yang terpisah.

Peserta CC Sekolah Transformatif angkatan kedua berjumlah 218 orang. Rinciannya, jenjang PAUD ada 86 orang. Jenjang SD ada 86 orang. Dan, jenjang SMP ada 46 orang.

Berdasarkan rincian ini berarti ada 43 PAUD, 43 SD, dan 23 SMP di Jateng yang terlibat CC Sekolah Transformatif angkatan kedua. Sebab, setiap satuan pendidikan, baik PAUD, SD, maupun SMP terdiri atas satu kepala satuan pendidikan dan satu guru.

Untuk jenjang SMP di setiap kabupaten atau kota ditentukan dua satuan pendidikan, yang kemudian disebut sebagai sekolah inti. Untuk jenjang PAUD dan SD di setiap kabupaten/kota ditentukan satu PAUD dan satu SD per kecamatan, yang kemudian (juga) disebut sebagai PAUD/sekolah inti.

Sekolah inti ditentukan oleh pemerintah daerah melalui dinas pendidikan setempat. Syarat dapat menjadi sekolah inti, saya kutipkan dari buku panduan CC Sekolah Transformatif angkatan kedua yang dibuat oleh BBPMP Jateng, ternyata seperti berikut ini.

Pertama, nilai rapor pendidikan meningkat, setidaknya di tiga indikator prioritas. Indikator prioritas dalam rapor pendidikan adalah literasi, numerasi, karakter, pengalaman pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan, mutu pembelajaran, refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru, kepemimpinan instruksional, iklim keamanan sekolah, iklim kebinekaan, dan iklim inklusivitas;

Kedua, memiliki akreditasi A; ketiga, memiliki komitmen untuk mengimplementasikan dan mengimbaskan; keempat, memiliki sumber daya manusia (SDM) dan sarana prasarana yang memadai.

CC Sekolah Transformatif, khususnya dari jenjang  SMP, yang kami mengikutinya, selama empat hari dibersamai oleh fasilitator untuk mempelajari asesmen nasional (AN) dan analisis rapor pendidikan, digitalisasi sekolah, implementasi kurikulum merdeka (IKM) melalui platform merdeka mengajar (PMM) dan komunitas belajar (kombel).

Juga mendalami pembelajaran berdiferensiasi dan keterampilan sosial-emosional (KSE), pengelolaan sumber daya sekolah (SDS) dan konsep Asset Based Thingking,  peningkatan literasi dan numerasi, dan lingkungan belajar yang positif melalui disiplin positif.

Kegiatan yang sepenuhnya diprakarsai oleh BBPMP Jateng ini diarahkan agar sekolah inti, yang sudah menjalani CC Sekolah Transformatif, dapat melakukan pengimbasan terhadap sekolah imbas. Sekolah imbas, yang juga ditentukan pemerintah daerah melalui dinas pendidikan, di daerah kami berjumlah sepuluh sekolah.

Dengan begitu, satu sekolah inti melakukan pengimbasan hasil CC Sekolah Transformatif terhadap sepuluh sekolah imbas. Skema ini dilakukan oleh BBPMP Jateng karena disadari bahwa transformasi pembelajaran secara utuh dan berkelanjutan, yang digerakkan melalui Kurikulum Merdeka, tak mungkin dapat mengena di semua sekolah secara merata tanpa ada tindakan lanjutan di daerah-daerah.

Ilustrasi 2: Aula di BBPMP Jateng, ruang untuk pelaksanaan pembukaan dan penutupan kegiatan CC Sekolah Inti Transformatif. (Dokumentasi pribadi)
Ilustrasi 2: Aula di BBPMP Jateng, ruang untuk pelaksanaan pembukaan dan penutupan kegiatan CC Sekolah Inti Transformatif. (Dokumentasi pribadi)

Dan, melalui CC Sekolah Transformatif, BBPMP Jateng telah melakukan tindakan lanjutan ini. BBPMP Jateng seolah menjadi kepanjangan tangan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam menggerakkan pengimplementasian Kurikulum Merdeka di Provinsi Jateng.

Agar, pembelajaran secara utuh dan berkelanjutan dapat merata di setiap satuan pendidikan di Jateng. Dengan begitu, tumbuh kembang siswa dapat terlayani dengan maksimal. Dan, buah keberhasilan dapat dipetik oleh masyarakat Jateng, baik siswa, orangtua, dinas pendidikan, kabupaten/kota, maupun provinsi.

Toh demikian, BBPMP Jateng tak memiliki daya untuk menjangkau 52.507 satuan pendidikan yang ada di Jateng. Sekolah inti yang sudah mengikuti CC Sekolah Transformatif itulah yang menjadi kepanjangan tangan BBPMP Jateng untuk menjangkau sekolah-sekolah imbas.

Kini, giliran sekolah inti di Jateng didorong oleh BBPMP Jateng untuk mengimbaskan kepada sekolah imbas di daerah masing-masing. Hal ini sekaligus mengisyaratkan bahwa pemerintah daerah juga didorong untuk terlibat di dalamnya.

Sehingga, sekolah inti, yang sudah ditunjuk oleh pemerintah daerah melalui dinas pendidikan setempat, saat melakukan pengimbasan tak merasa sendiri. Ada dukungan, baik moral maupun material.

Dengan begitu, spirit yang sudah diekspresikan oleh BBPMP Jateng dalam menindaklanjuti program Kemendikbudristek terkait dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) melahirkan spirit-spirit lanjutan  yang ada di dalam (diri) sekolah-sekolah inti.

Di dalam hal tersebut terkandung maksud bahwa spirit yang sudah dimiliki oleh BBPMP Jateng dalam konteks tersebut kiranya dimiliki juga oleh dinas pendidikan daerah. Akhirnya, menyatunya spirit dinas pendidikan daerah dan sekolah inti menjadi energi yang besar untuk mewujudkan pembelajaran seutuhnya dan berkelanjutan --yang merupakan semangat yang terkandung di dalam IKM.

Dalam semua proses itu, sesuai dengan salah satu bagian isi pidato Kepala BBPMP Jateng pada saat penutupan kegiatan, disebutkan bahwa BBPMP Jateng akan terus memberikan pendampingan terhadap pengimbasan yang dilakukan oleh sekolah inti di daerah masing-masing.

Saya memandang, skema kerja demi meratanya pembelajaran seutuhnya dan berkelanjutan di Jateng ini perlu mendapat dukungan banyak pihak. Agar, tak sekadar IKM berjalan maksimal, tapi yang lebih daripada itu adalah siswa, generasi muda bangsa ini, memperoleh hak belajarnya secara utuh dan berkelanjutan. Bagaimana?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun