Sehingga, guru pun yang tak pergi ke pasar --karena harus membersamai siswa--dapat memenuhi sebagian kebutuhan dapur. Karena, mobil sayuran menyediakannya di sekolah untuk sebagian kebutuhan dapur.
Selanjutnya, belanja bersama, seperti deskripsi di atas, ternyata dapat memengaruhi orang lain untuk melakukan hal yang baru, yang dulu tak pernah dilakukannya, kini, dilakukannya. Misalnya, yang dulu tak pernah mengenal genjer, kini mengenal genjer dan sepertinya ada tanda-tanda (malah) ketagihan.
Selain itu, yang sebelumnya hanya seorang bapak guru membantu istri membeli sebagian "isi dapur", ya saya sendiri, sekarang sudah mulai bertambah jumlahnya. Intinya, "pasar sayur keliling", khususnya yang ke sekolah --ini yang saya ketahui-- memunculkan perubahan.