Misalnya, di antara mereka ada yang belum memiliki pekerjaan, sangat mungkin dalam keakraban solusinya ditemukan. Pun demikian hal-hal lain yang membutuhkan pertolongan, keakraban yang terbentuk dapat menjadi media memecahkan masalah.
Spirit keakraban yang melekat di dalam aktivitas menikmati jagung bakar oleh generasi muda perlu diapresiasi. Sebab, mereka menghargai hasil pertanian, yakni jagung.
Bahkan, jagung bakar seolah menjadi camilan favorit generasi muda di banyak tempat, seperti sudah disebutkan di atas, justru banyak ditemukan di kota. Jagung (bakar) sudah menyatu dengan kehidupan generasi muda kota.
Selain itu, generasi muda yang berhimpun menyantap jagung bakar dan berbagi cerita, tentu saja mengistirahatkan gawainya. Sekalipun sementara waktu.
Tapi, waktu ini sekurang-kurangnya dapat untuk mengembalikan pikiran dan benak mereka ke keadaan yang natural. Tak terganggu oleh gelombang informasi digital yang terus menggempur.
Karenanya, fenomena jualan jagung bakar yang ada di banyak tempat, terutama di kota-kota, yang menjadi buruan generasi muda, perlu diberi ruang untuk terus bertumbuh. Agar, spirit keakraban di kalangan generasi muda terus menghangat dan meluas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H