Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Sate Kerbau Khas Kudus, Aroma Toleransi Beragama yang Tetap Terawat

22 Mei 2024   16:20 Diperbarui: 23 Mei 2024   00:02 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sate kerbau atau sate kebo merupakan sate khas Kudus, Jawa Tengah (Jateng). Tapi, jika dihitung, penjual sate ayam di Kudus lebih banyak ketimbang penjual sate kerbau.

Pun demikian penjual sate kambing jumlahnya lebih banyak daripada penjual sate kerbau. Jika diurutkan, urutan pertama penjual sate ayam; urutan kedua penjual sate kambing; urutan ketiga penjual sate kerbau.

Sekalipun penjual sate kerbau jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penjual sate ayam dan sate kambing, tapi Kudus lebih dikenal dengan sate kerbaunya.

Dulu, pada tahun 2000-an, saya pernah membeli sate kerbau. Ingin mencobanya sebab waktu itu saya baru memasuki Kudus dan melihat ada sesuatu yang berbeda. Sebelumnya, saya tak pernah makan sate kerbau. Tapi, setelah itu, saya tak pernah membeli lagi.

Sebab, lidah saya yang biasa menyantap masakan rasa asin, berpindah merasakan masakan manis, kurang dapat menerimanya. Sebelum ada ide menulis ini, saya belum memiliki keinginan lagi menyantap sate kerbau seperti pada tahun 2000-an.

Tapi, ternyata tak sedikit orang yang menyukai sate kerbau. Seperti salah satu teman saya, yang juga guru dalam satu sekolah, menyatakan bahwa sate kerbau itu enak. Memang enak! Dan, ia tak satu-dua kali menikmatinya. Sudah banyak kali. Sehingga, ia pun mengetahui sate kerbau legendaris di Kudus.

Saya mengetahui lokasi sate kerbau yang legendaris ini setelah diberitahunya. Sore, sekitar pukul 16.00 WIB, saya sengaja mendatangi lokasi termaksud. Tapi, tutup. Hanya ada beberapa meja kosong. Yang, setali tiga uang dengan beberapa kursi.

Paginya saya mendatangi lagi. Mengajak satu teman guru. Yang, sudah saya sebutkan di atas, ia suka sate kerbau, itu alasan saya mengajaknya.

Benar. Sate Kerbau Pak Min Jastro, yang oleh teman saya disebutnya melegenda itu, tak terbantahkan. Buktinya, saat kami memasuki warung termaksud, sudah ada beberapa orang yang menunggu. Selain itu, sejarah tahun Sate Kerbau Pak Min Jastro yang terpampang di papan identitas, tertulis angka 1950, yang artinya sudah berusia 74 tahun.

Kami melihatnya, saat itu, warung baru buka. Sebab, terlihat arang untuk membakar sate baru dinyalakan. Kami duduk dekat dengan tempat membakar sate. Sehingga, saya dapat mengambil gambar dengan mudah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun