Mereka akan menjadi generasi penerus yang membawa bangsa ini ke depan mengalami kehidupan yang damai, aman, dan sejahtera. Sebab, ke depan bangsa ini (akan) dipimpin oleh generasi yang dapat menghargai perbedaan yang memang tumbuh, berkembang, dan menyejarah di Indonesia.
Keragaman beragama merupakan kekayaan bangsa yang paling membutuhkan ruang untuk  selalu dapat saling bertemu. Sebab, beragama berkaitan dengan keyakinan dan keimanan yang bersifat pribadi. Yaitu, pribadi berhubungan dengan penciptanya.
Dengan adanya KUA inklusi, ruang untuk dapat saling bertemu di antara yang berbeda telah tersedia. Yang, disadari atau tidak, dalam pikiran dan hati setiap pribadi yang  terlibat dan melihat mengalami proses dialog (batin).
Termasuk di dalam pikiran dan hati setiap pribadi atau kelompok anak yang terlibat dan melihat juga mengalami proses dialog (batin). Proses ini yang, sekali lagi seperti yang sudah disebutkan di atas, akan membentuk sikap inklusi anak.
Nah, karena keberadaan KUA ada di setiap kecamatan  yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, maka penguatan sikap toleransi, terutama toleransi keberagamaan, dapat dialami oleh banyak anak. Sekalipun di masing-masing daerah memiliki dinamika yang berbeda. Â
Melalui ikhtiar ini, sekurang-kurangnya, generasi dewasa sudah memulai menanam investasi hidup aman, damai, dan sejahtera bagi generasi muda pemegang masa depan bangsa, kelak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H