Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Proyek Ecoprint bagi Siswa, Wadah Menggagas Lingkungan Sustainable

4 Februari 2024   12:10 Diperbarui: 5 Februari 2024   00:35 1310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi 2: Siswa mengikat gulungan kain yang di dalamnya sudah ada daun yang ditata berpola. (Dokumentasi pribadi)

Mereka memiliki kebebasan mengenakan kain batik ecoprint tersebut. Sebab, batik ecoprint termaksud masih berupa lembaran kain alias belum dijahitkan.

Sekalipun begitu, siswa yang mewakili kelasnya menjadi model fesyen batik ecoprint terlihat menikmatinya. Berlenggak-lenggok dengan merentangkan kain batik. Atau, membebatkan kain batik tersebut di tubuhnya dan mengombinasikannya dengan pakaian yang sudah dikenakan.

Pertunjukan fesyen berlangsung di lapangan, yang areanya sangat luas. Para model dapat dengan leluasa memperlihatkan kain batik ecoprint yang dikenakannya kepada siswa lain yang menjadi penonton.

Pertunjukan fesyen tersebut menjadi momen pameran hasil kerja siswa. Sekaligus wujud apresiasi dan bersama merayakan keberhasilan.

Tambahan, guru-guru, khususnya yang ibu-ibu, juga turut pertunjukan fesyen. Mereka melakukannya di lapangan, sama persis seperti siswa, berlagak model beneran. Bersama siswa mengekspresikan keberhasilan.

Ilustrasi 4: Guru juga menjadi model dalam fesyen ecoprint. (Dokumentasi pribadi)
Ilustrasi 4: Guru juga menjadi model dalam fesyen ecoprint. (Dokumentasi pribadi)

Di dalam semua itu, sekecil apa pun, kami, atau sekolah tepatnya, sudah ikut mengampanyekan sikap menghargai --dalam arti menjaga, merawat, dan memanfaatkan-- alam bagi siswa, sebagai generasi penerus kehidupan, melalui proyek pembuatan batik ecoprint.

Dan, siswa kami (sangat mungkin) akhirnya memahami bahwa alam dan lingkungannya, ternyata menyediakan banyak materi. Bahkan, hanya melalui daun pun, tak hanya dapat melahirkan makanan dan minuman, tapi juga fesyen, ecoprint, yang digandrungi oleh siapa pun dari kalangan bawah hingga atas. Menghidupkan ecoprint (sekalipun di kalangan siswa), menghidupkan lingkungan sustainable!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun