Ini yang dikhawatirkan oleh guru. Sebab, bukan mustahil anak akan membandingkan nilainya dengan anak yang lain. Ketika ia mendapatkan kenyataan yang jauh dari fakta keseharian, ia sedih, menyesal, dan memberontak dalam hati.
Dalam kasus seperti di atas, guru yang mengajar dan kepala sekolah perlu arif dalam mengambil keputusan, terlebih dalam penilaian. Agar, suasana kerja tetap nyaman dan menyejahterakan bagi semua guru dan karyawan.
Atau, orang tua, baik sebagai guru maupun karyawan, harus bersikap lebih bijak dalam menyekolahkan anaknya di sekolah tempat ia bekerja. Mempertimbangkan terlebih dulu konsekuensi yang diduga muncul, konstruktif atau destruktif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H