Ketiga, bahan cerita begitu banyak, yang tentu dapat mencegah rasa bosan siswa. Mereka dapat menemukan beragam tokoh, beragam konflik, dan beragam relasi antartokoh.
Yang, tentu (saja) sangat memperkaya pengertian dan penghayatan siswa mengenai karakter. Karena mereka tak hanya menemukan banyak tokoh, karakter, dan relasi antartokoh dalam cerita. Tapi, juga dapat membandingkan satu dengan yang lain dalam banyak cerita.
Pengalaman yang saya temukan --selama ini-- siswa lebih menyukai membaca teks cerita ketimbang teks ilmu pengetahuan. Kenyataan ini tentu akan sangat menolong upaya guru, pun orang tua, dalam membentuk karakter siswa (baca: anak) melalui teks cerita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H