Pertama, pembentukan karakter siswa (akan) berlangsung lebih persuasif. Tak menyinggung perasaan siswa. Sebab, siswa diajak bercermin dari tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita.
Caranya, siswa diarahkan oleh guru untuk membandingkan dirinya dengan tokoh yang setidak-tidaknya mendekati kebiasaannya. Jadi, guru tak menyimpulkan bahwa siswa memiliki karakter seperti tokoh dalam cerita.
Tapi, siswa sendiri yang (kemudian) menyimpulkan bahwa karakter dirinya sama dengan karakter tokoh dalam cerita. Kalau tak ada yang sama persis, setidaknya yang mendekatinya.
Dalam proses tersebut justru membuat pembelajaran berlangsung sangat menyenangkan dan unik. Saya menemukan hal tersebut karena saya sudah mencobanya di ruang kelas yang saya ampuh.
Siswa malah senyum-senyum sendiri karena mungkin ia menemukan tokoh dalam cerita seperti dirinya. Atau, sekurang-kurangnya ada konflik dalam cerita seperti konflik yang dialaminya. Jadi, siswa akhirnya mengandaikan dirinya seperti tokoh.
Uniknya adalah mungkin saja penyelesaian konflik tokoh dalam cerita tak sama dengan penyelesaian konflik realitas siswa. Jika berbeda dan (ternyata) positif, siswa dapat menjadikan penyelesaian konflik tokoh sebagai alternatif yang dapat digunakan kelak ketika menemukan problem serupa.
Tapi, jika (ternyata) negatif, siswa dapat mensyukuri penyelesaian konflik yang sudah ditempuh atas masalah yang dihadapinya. Siswa merasa memiliki kelebihan dalam cara menyelesaikan konflik daripada tokoh di dalam cerita.
Dan, jika tokoh di dalam cerita dalam menyudahi konfliknya sama dengan cara yang digunakan siswa dalam merampungkan problemnya, maka siswa merasa mendapat kekuatan yang dahsyat. Siswa merasakan bahwa ternyata ada (pihak lain) yang sama dengan dirinya saat menghadapi konflik.
Anda (sebagai guru) yang pernah mencoba perihal ini pasti merasakan bahwa Anda berhasil dalam mengajar. Karena, Anda mengetahui dan ikut merasakan kebahagiaan siswa yang ketika itu mendapatkan pengertian-pengertian bahkan motivasi yang di dapat dari cerita.
Siswa yang demikian pasti sangat termotivasi dan bukan mustahil karakter positif yang sudah dimilikinya akan lebih mudah tumbuh dan berkembang.