Pun demikian mereka yang berada di daerah pegunungan. Objek wisata berbasis tanah, pohon, lembah, tebing, buah, beternak, dan bercocok tanam  menjadi daya tarik wisatawan.
Kenyataan seperti itu sangat wajar sebab Indonesia memang kaya alam. Tidak hanya kaya alam. Tetapi, kaya keelokan alam. Mulai dari Sabang sampai Merauke, lihat alam Indonesia begitu memikat!
Maka, bagi siapa pun, baik wisatawan domestik maupun mancanegara sudah seharusnya merasa Bangga Berwisata di Indonesia.
Tidak hanya ada destinasi alam Indonesia yang sejak dulu terkenal. Misalnya, destinasi wisata alam di Bali. Tetapi, kini, hampir di semua wilayah di Indonesia menyediakan objek alam yang memesona bagi mata.
Kalau dulu tanpa sentuhan tangan manusia, begitu alami, sangat mengagumkan sebagai karya Ilahi. Kini, banyak destinasi wisata alam yang telah mendapat sentuhan tangan, yang juga mengagumkan.
Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita, sebagai pemilik objek wisata alam Indonesia, harus menjaganya. Agar, anak-cucu kita kelak dapat menikmatinya seperti kita saat ini dapat menikmatinya.
Berbagi dengan anak-cucu kita mengenai keelokan alam Indonesia hukumnya wajib bagi kita. Maka, salah satu cara cerdas untuk menjaga keelokan alam Indonesia agar tetap lestari adalah mengajak dan membiasakan anak-cucu kita untuk turut menjaganya.
Sejak dini, anak-anak yang masih tergolong pendidikan anak usia dini (PAUD) sudah mulai diajak bersama menghargai alam, di mana dan kapan pun.
Dengan begitu, setiap orangtua memiliki peran besar untuk mengajak anak-anaknya melihat dan mencintai alam --sesederhana apa pun---yang ada di sekitar tempat tinggal.
Langkah tersebut sejatinya untuk mengedukasi anak terhadap alam. Siapa yang menciptakan alam? Untuk apa alam itu  diciptakan? Bagaimana alam harus dirawat? Itu pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya harus dimengerti oleh anak.
Semakin mereka besar pengenalan terhadap alam di sekitarnya harus semakin mendalam. Guru dan orangtua dapat bekerja sama untuk menghayatkan perihal itu kepada anak.