Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Kenangan Masa Kecil: Menabung Kayu Bakar Menjelang Ramadan

2 April 2023   23:24 Diperbarui: 2 April 2023   23:46 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang diawali dengan mencari kayu ke sana ke mari. Kadang juga harus memanjat pohon. Merontokkan cabang atau ranting kayu yang kering.

Kalau ada yang demikian, riang hati kami. Sebab, tidak perlu ada proses mengeringkan terlebih dahulu. Ibu kami --seperti sudah disebutkan di atas-- juga senang sebab kayu bisa langsung digunakan untuk memasak.

Lokasi berburu kayu di bukit-bukit, yang keadaan tanahnya turun-naik. Jalan yang kami lewati juga turun-naik sehingga membutuhkan energi yang ekstra.

Bahkan, bisa-bisa di tengah perjalanan pulang, kami istirahat dahulu beberapa menit untuk menormalkan napas dan melepas lelah. Sebab, beban (kayu bakar) di pundak  (bagi laki-laki) dan di pinggang (bagi wanita) pun perlu dilepas sejenak.

Ramadan tiba

Begitu Ramadan tiba, tidak ada lagi rutinitas berburu kayu bakar. Sebab, kebutuhan kayu untuk memasak sudah diperkirakan terpenuhi dengan tabungan kayu bakar.

Hanya, begini yang dikatakan istri saya, sekalipun tidak berburu kayu, masih ada aktivitas lain yang bisa dilakukan. Yang sering dilakukan adalah mengambili (bunga) cengkeh yang jatuh dari pohonnya.

Cengkeh, Pada akhir 1970-an memang sedang  booming. Orang-orang desa, termasuk di desa kami, sebagian besar menanamnya karena waktu itu harga cengkeh sangat menjanjikan.

Cengkeh kadang  memang jatuh ketika belum musim petik. Bisa karena faktor cuaca atau penyakit. Tetapi, oleh orang yang memilikinya cengkeh yang jatuh itu dikumpulkan dan dikeringkan untuk dijual.

Dan, masih mendapatkan uang sekalipun tidak semenguntungkan cengkeh yang dipanen sesuai masa petik.

Karenanya untuk memanfaatkan waktu yang ada sekaligus tidak menuntut banyak energi, mengambili cengkeh yang jatuh itu menjadi aktivitas yang biasa dilakukan saat Ramadan karena saat Ramadan memang istirahat berburu kayu bakar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun