Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Wisman di Bali Abai Aturan Bermotor, Kritik bagi Kita

19 Maret 2023   14:00 Diperbarui: 19 Maret 2023   22:00 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah turis asing mengendarai sepeda motor tanpa mengenakan helm di Jalan Sunset Road, Kuta, Badung, Bali. Sumber: Antara Foto via kompas.com

Wisman bisa saja menyimpulkan bahwa di Indonesia orang mengendarai motor tidak memakai helm tidak ditangkap pihak berwajib. Kesimpulan ini dibuat berdasarkan pembicaraan banyak orang, berita dan video yang viral mengenai hal yang dimaksud.

Maka, kalau akhir-akhir ini beberapa wisman di Bali yang berkendaraan motor tidak mengenakan helm bisa-bisa  mereka meniru perilaku sebagian dari kita.

Tetapi, perihal mereka tidak berbaju  saat mereka bermotor itu budaya mereka. Atau, yang wanita berpakaian minim di ruang publik, termasuk saat berkendara motor, itu juga budaya mereka.

Kita tidak mungkin menirunya. Karena bisa-bisa kita masuk angin. Saya saja kalau menaiki motor, lebih sering melengkapinya dengan jaket. Biar angin tidak menembus ke kulit. Berbahaya. Bisa-bisa saya sakit.

Itu sebabnya, kalau pada akhirnya mereka banyak yang ditangkap oleh pihak yang berwenang gara-gara tidak tertib berlalu lintas, bahkan disiarkan sebagai berita utama di media cetak dan elektronik, seharusnya kita merasa itu bentuk kritik bagi kita.

Kita mesti malu. Tetapi, sekaligus bersyukur karena melalui tindakan itu kita diingatkan untuk tertib berlalu lintas. Juga pihak yang berwenang harus secara berkelanjutan melakukan tindakan tegas terhadap pengendara motor yang abai terhadap tata tertib berlalu lintas.

Dan, lebih daripada itu, pihak yang berwenang perlu memberi edukasi secara berkala kepada masyarakat kita mengenai tertib berlalu lintas agar masyarakat mengerti dan menyadari. Dengan begitu, kita akhirnya dapat merasa aman dan nyaman ketika  berkendaraan di jalanan.

Apalagi volume kendaraan di jalanan, beberapa tahun terakhir ini, tampaknya semakin bertambah dan bertambah. Ini isyarat agar kita lebih berhati-hati dalam berkendaraan motor di jalanan.

Juga isyarat bahwa sangat dibutuhkan kehadiran pihak berwenang untuk setia menjalankan tugas dan fungsi menciptakan suasana jalanan aman dan nyaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun