Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Alpha Female Seharusnya Diberi Ruang Sejak di Bangku Sekolah

12 Maret 2023   14:46 Diperbarui: 28 Maret 2023   15:22 1224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi siswa putri lebih mendominasi dalam aktivitas lomba (Dokumentasi pribadi)

Pun demikian, guru wanita juga respek terhadap semua siswa. Tanpa pilih-kasih. Menghindari sikap lebih memedulikan siswa putra ketimbang putri dalam pembelajaran tentu merupakan pilihan terbaik.

Begitu kira-kira seharusnya peran seimbang guru dalam mengelola pembelajaran. Sehingga, harapannya, tumbuh kembang semua siswa, baik siswa putri maupun putra, dapat teralami secara optimal.

Sekalipun belum tentu harapan itu terwujud. Misalnya, seperti yang sudah saya paparkan di atas berdasarkan pengalaman pribadi dan beberapa teman guru mengenai sikap belajar siswa putri dan putra dalam pembelajaran.

Sikap belajar siswa putri lebih aktif, semangat, percaya diri, disiplin, tertib, dan bertanggung jawab daripada siswa putra dalam aktivitas pembelajaran.

Keterlibatan siswa putri dalam pembelajaran pun sangat terlihat konsistensinya. Dari waktu ke waktu cenderung stabil. Dan, tidak selalu demikian siswa putra.

Akan tetapi aneh, peran dalam struktur keorganisasian kelas, misalnya, siswa putri tidak terlalu menonjol. 99 - 100 persen posisi ketua dan wakil ketua kelas diduduki oleh siswa putra.

Posisi di bawah itu, baru siswa putri turut mendudukinya. Umunya, menduduki posisi sekretaris dan bendahara.

Memasuki posisi di seksi-seksi, komposisi siswa putri dan putra cenderung seimbang. Hanya, dalam posisi seksi keamanan selalu dijabat oleh siswa putra.

Realitas itu sebetulnya menunjukkan bahwa siswa putri masih belum menerima peran-peran strategis dan penting dalam keorganisasian kelas. Padahal, aktif, percaya diri, bertanggung jawab, dan disiplin sangat dibutuhkan dalam peran-peran tersebut.

Maka, wajar jadinya, kalau kemudian saya --pada suatu saat-- menemukan sebagian besar siswa di suatu kelas tetiba berkurang sikap percayanya terhadap ketua kelas yang kebetulan siswa putra. Mungkin ia dipilih lebih karena alasan "keputraannya", bukan karena potensinya.

Dalam pemilihan pengurus kelas yang sangat mungkin ada peran besar wali kelas --entah wali kelasnya laki-laki atau wanita--- sudah semestinya tidak salah memilih jika mengedepankan argumentasi  potensi, bukan gender.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun