Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Ini Catatan Diskusi Ringan dengan Si Sulung

20 Februari 2023   23:21 Diperbarui: 24 Februari 2023   13:41 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai-sampai akhirnya saya berkelakar dalam obrolan tersebut bahwa kebanyakan siswa putri sepertinya sudah mengalami "gangguan mental". Karena sepertinya mereka lebih percaya diri mengenakan masker daripada melepas masker sekalipun di tempat terbuka.

Padahal, pada masa sebelum pandemi Covid-19, saya yakin mereka percaya diri meskipun tidak mengenakan masker. Berhadapan dengan orang lain terbuka. Saya pun yakin bahwa ketika mereka berbicara dengan orang lain tanpa tangannya menutup sebagian wajahnya.

Sehingga lawan berbicara dapat melihat ekspresi wajahnya. Dengan begitu, lawan berbicara lebih mudah memahami maksud pembicaraannya. Maksud bahasa ujar diperkuat dengan ekspresi wajah.

Dengan begitu, lawan berbicara lebih mudah merespon. Karena tentu saja berbicara tanpa masker lebih lantang, tidak terhalang. Kata-kata yang diucapkan sangat jelas.

Perbedaan tersebut sudah begitu jelas penyebabnya. Pertama, fasilitas anak-anak zaman sekarang sangat terpenuhi. Atau dengan bahasa lain, mereka dipermudah oleh fasilitas yang ada.

Kedua, adanya pandemi Covid-19 mengondisikan mereka lebih santai. Sekolah saja dari rumah, secara daring. Belum lagi adanya keringanan-keringanan terkait dengan tugas dan pekerjaan mengingat kuota, sinyal, dan jarak.

Waktu itu sekolah juga memiliki kebijakan yang mengenakkan siswa. Misalnya, guru jangan mahal-mahal dalam memberi nilai terhadap siswa. Guru pun harus mempermudah tugas dan pekerjaan siswa.

Itulah yang akhirnya melahirkan generasi yang sekarang harus diperjuangkan secara lebih serius agar menjadi generasi yang andal. Tidak loyo, tetapi cekatan. Mau berkreasi dan berinovasi.

Seperti anak-anak seangkatan si sulung, yang demikian ia katakan, oleh karena minimnya fasilitas, mereka "dipaksa" untuk dapat berkreasi dan berinovasi, berani dan percaya diri, terbuka dan bersuara.

Toh ketika itu situasi dan kondisi memang memberi ruang bagi mereka untuk tumbuh kembang secara optimal. Misalnya, sekolah tidak membuat kebijakan khusus untuk mengenakkan mereka. Guru pun melakukan tugas dan fungsi pembimbingan dan penilaian secara normal, tidak murah-murahan.

Ini bagi orangtua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun