Mengajak anak berbagi cerita
Ini pun seakan membuang-buang waktu saja. Saat  sedang atau akan menghadapi ujian, anak kok justru diajak berbagi cerita. Waktu menjadi mubazir, karena seharusnya untuk belajar malah untuk berbagi cerita. Bukankah lebih baik anak fokus belajar saja?
Jangan! Anak bisa menjadi boring, bahkan tertekan. Kasihan mereka. Memasuki masa ujian saja, secara umum, memberi beban tersendiri terhadap anak, maka fokus belajar akan semakin menambah beban psikologis.
Nah, mengajaknya berbagi cerita ringan pengalaman sehari-hari dapat meringankan beban anak. Orangtua bisa menceritakan pengalamannya terhadap anak. Atau, sebaliknya, anak dapat diberi kesempatan menceritakan pengalamannya.
Diupayakan bisa saling merespon cerita yang dibagikan sangat membantu menghilangkan ketegangan. Tentu saja semua proses itu dilakukan secara terbuka, rileks, dan menggembirakan. Suasana ini yang, disadari atau tidak, dapat mengantarkan anak belajar lebih baik.
Menghindari keributan
Sebetulnya tidak hanya saat anak sedang atau akan menghadapi ujian, keributan dihindari dalam keluarga. Dalam semua momen, keharmonisan dalam keluarga perlu diciptakan. Sebab, suasana keharmonisan dapat mendorong aktivitas positif, termasuk aktivitas belajar anak.
Keributan apa pun, baik skala kecil maupun besar, sangat mengganggu. Misalnya, anak dengan anak cekcok, anak dengan orangtua "berdebat" karena sebuah perbedaan, ayah dan ibu berselisih, aktivitas di rumah yang menimbulkan kebisingan, dan sejenisnya. Semua itu tidak mendukung suasana belajar anak.
Memang setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda. Ada anak yang belajar lebih baik jika sambil melihat televisi. Ada juga anak yang sembari mendengarkan lagu, belajarnya justru lebih berhasil. Tetapi, ada juga anak yang membutuhkan suasana hening saat belajar.
Suasana-suasana tersebut (memang) dikehendaki oleh  anak sendiri. Diadakannya suasana seperti itu karena mereka merasa belajarnya lebih nyaman. Dampaknya tentu sangat berbeda jika dibandingkan dengan "keributan" yang terjadi karena disharmoni dalam keluarga.
Membersamai beraktivitas