Di sekolah, tempat saya mengajar --hingga tulisan ini dibuat-- belum dilakukan kegiatan pengumpulan zakat. Tapi, berkaca pada tahun-tahun lalu sebelum pandemi Covid-19, zakat selalu dilakukan.
Dan, dikoordinasi oleh pengurus OSIS, yang di dalamnya bergabung anak-anak dari beragam agama. Sepengetahuan saya ada yang beragama Islam, Katolik, dan Kristen.
Sebentar lagi pekerjaan yang mulia dan berguna bagi banyak orang di sekolah, tempat saya mengabdi itu, tentu segera dilakukan. Anak-anak OSIS, maksudnya pengurus OSIS, akan sibuk mengumpulkan dan membagikan zakat dalam kebersamaan dan kegembiraan.
Inilah bentuk toleransi anak-anak, yang seharusnya terus bisa ditumbuhkan di manapun saat Ramadan ini. Di sekolah yang berada di kota, di desa, di Jawa, atau di luar Jawa.
Kalau itu yang ditumbuhkan, maka Ramadan ini menjadi momen, yang tidak hanya membangun keimanan siswa. Tapi, juga membangun toleransi antar siswa dalam kebhinekaan di Indonesia.
Hal itu sangat mendukung terwujudnya cita-cita dalam profil pelajar Pancasila, yang salah satu cirinya adalah kebhinekaan global. Hanya memang kebhinekaan global luas jangkauannya karena mendunia.
Tapi, setidaknya dalam momen Ramadan, siswa sudah diarahkan menghayati bertoleransi. Yang, diakui atau tidak, penghayatan tersebut sudah menjadi bekal bagi siswa untuk dapat membangun sikap toleransi terhadap warga dunia.
Sebab, ke depan, mau tak mau, mereka akan membangun pergaulan dengan warga dunia. Mereka akan menghadapi keragaman yang semakin kompleks. Dan, keadaan itu akan dapat "ditaklukkan" kalau mereka sudah dibekali bertoleransi sejak di sekolah.
Sejatinya, ada banyak momen di sekolah yang dapat digunakan untuk membekali siswa memperdalam sikap toleransi. Tak hanya saat Ramadan. Bisa juga saat Idul Adha, Natal, Waisak, Galungan, dan hari-hari besar agama lainnya.
Juga, hari-hari besar nasional, bahkan hari-hari pada setiap harinya. Sebab setiap hari, di sekolah sebagai tempat kebhinekaan berkumpul. Tinggal bagaimana kepala sekolah dan guru mewujudkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H