Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Berada di Ruang Publik Bersama Anak, Bisa untuk Belajar

3 Maret 2022   19:17 Diperbarui: 4 Maret 2022   08:01 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pusat jajanan di area perempatan persawahan yang ramai pengunjung. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Yang pasti, tempat-tempat itu digunakan untuk banyak orangtua dan anaknya mencari suasana yang berbeda dengan suasana yang ada di rumah. Sayang, momen seperti itu sering digunakan, seperti yang sudah disebut di bagian lain tulisan ini, sebatas untuk melepas ketegangan, tekanan, bersenang-senang, dan sejenisnya.

Pusat jajanan di area perempatan persawahan yang ramai pengunjung. (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Pusat jajanan di area perempatan persawahan yang ramai pengunjung. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Belajar

Padahal, jika orangtua mau lebih kreatif, momen seperti itu dapat dimanfaatkan untuk belajar. Ya, belajar bagi anak. Yang menjadi fasilitatornya adalah orangtua. Tinggal orangtua mau memanfaatkan momen tersebut untuk belajar atau tidak.

Belajar di area seperti itu justru lebih efektif sebab anak dapat mengalami dan melihat langsung. Dan, kalau orangtua yang notabene sebagai fasilitator tak mengetahui, bisa terlebih dahulu bertanya kepada sumber pertama.

Taruhlah misalnya, saat itu, orangtua dan anaknya sedang membeli cilok. Orangtua yang kreatif hendak menggunakan cilok untuk materi belajar bagi anaknya pada saat itu. Tapi, berkaitan dengan cilok, mungkin ada sebagian yang tak diketahui orangtua. Bukankah orangtua bisa bertanya kepada penjual cilok?

Penjual cilok merupakan sumber pertama yang dapat menolong orangtua dalam menguasai materi belajar tentang cilok. Dengan begitu, secara langsung orangtua dapat membincangkan cilok bersama anak secara lebih baik.

Melalui aktivitas tersebut akhirnya anak mengetahui, misalnya, apa cilok, apa bahannya, bagaimana bisa bulat-bulat, kenapa cilok selalu dipanaskan, dan kenapa cilok enak. Membincangkan hal-hal tersebut secara santai dan dekat dengan penjual cilok yang bisa langsung dilihat anak, tentu menyenangkan bagi anak.

Bukan mustahil hal seperti itu akhirnya menarik bagi anak untuk belajar tentang yang lain. Setiap membeli jajanan yang berbeda, sangat mungkin ia ingin mengetahui. Dan, kondisi seperti itu, kondisi yang sangat efektif untuk belajar. Orangtua harus siap menjadi fasilitator.

Saya yakin, orangtua akan kagum terhadap pertumbuhan dan perkembangan pengetahuan dan keterampilan anak jika dalam momen-momen seperti itu tak hanya digunakan untuk mencari suasana berbeda, tapi lebih daripada itu untuk belajar anak.

Orangtua hebat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun