Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memandang Sisi Positif Saja, Pasti Menyehatkan

13 Januari 2022   18:54 Diperbarui: 13 Januari 2022   18:57 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbagi kebahagian berawal dari saling memandang sisi positif pihak lain, ilustrasi diambil dari suara.com

Oleh karena itu, siapa pun kita, laki-laki atau wanita; besar atau kecil; kaya atau miskin; berambut keriting atau berambut lurus; bermata sipit atau bermata lebar; berkulit hitam atau putih atau kuning atau sawo matang; Asia atau Australia atau Amerika atau Eropa, kalau selalu memandang sisi positif "saudara kita", akan selalu merasai nilai persaudaraan.

Dan, nilai persaudaraan yang selalu dirasakan, pasti memiliki efek baik yang luar biasa. Di antaranya, sehat jasmani dan rohani; sehat ekonomi dan berbagi.

Sehat jasmani

Persaudaraan yang terlahir karena memandang sisi positif pihak lain, membuat kaki, tangan, mata, kepala, dan organ tubuh yang lain sehat. Karena, semua organ bekerja secara normal. Bekerja sesuai kapasitasnya. Bekerja tanpa dipaksakan.

Sebagai perbandingan, motor yang memiliki kapasitas tertentu, elemen-elemennya akan cepat rusak kalau dipaksa memuat dan berjalan melebihi kapasitas. Elemen yang mestinya dapat berfungsi sampai lima tahun, berganti di tahun kedua karena dipaksa penggunaannya.

Dalam perselisihan selalu membutuhkan sarana dan energi yang lebih. Hal tersebut identik dengan upaya pemaksaan. Karena, semuanya (baca: sarana jasmani) digunakan secara paksa untuk memenuhi keinginan.  Maka, kondisi jasmani hancur sebelum waktunya.

Sehat rohani

Sehat rohani tak jauh berbeda dengan sehat jasmani. Kondisi rohani akan tetap sehat kalau perasaan dan jiwa tidak terganggu. Perasaan dan jiwa dalam keadaan aman dan nyaman hanya kalau ada ikatan persaudaraan.

Tentu sangat berbeda dengan perasaan dan jiwa dalam keadaan penuh kekhawatiran, kecemasan, dan ancaman. Keadaan dalam perselisihan tak mungkin ada keamanan dan kenyamanan. Yang ada adalah kekhawatiran, kecemasan, dan ancaman. Dan, hal itu akan membuat rohani sakit dan menderita.

Siapa pun pasti mendambakan sehat rohani. Sehat rohani terwujud, sekali lagi, dalam persaudaraan. Di dalam persaudaraan ada kebahagiaan. Karena itu, kebahagiaan pun  terlahir kalau kita memandang pihak lain dari sisi yang positif.

Mau memulai selalu memandang sisi positif pihak lain berarti memulai berinvestasi sehat rohani untuk diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun