Nanang Anggraita, seorang pemuda desa bertampang artis, membuat heboh di media sosial. Lelaki tampan berusia 25 tahun itu, tiba -- tiba mencuri perhatian netizen karena kisahnya yang sedikit unik, sebelum resmi menjadi Bakal Calon Legislatif ( Bacaleg ) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta.
Kali ini kabupaten yang biasanya adem ayem itu benar-benar surprise, setelah DPC PPP Kabupaten Kulonprogo mengumumkan nama Nanang Anggraita telah memenuhi seluruh persyaratannya sebagai Bacaleg PPP, di Daerah Pemilihan V ( Kecamatan Galur -- Lendah ) Kabupaten Kulonprogo.
"Karena syarat terakhir, yakni pengumuman dirinya di media massa bahwa dia pernah berusuran dengan polisi gara-gara iseng main judi  sudah diterima KPUD Kulonprogo. Maka seluruh syaratnya dinyatakan lengkap," kata Eko Widiyantoro, SE Ketua DPC PPP Kulonprogo.
Maka saat itu, seluruh orang yang hadir di KPUD Kulonprogo bersorak, gembira. Merekalah sporter Nanang Anggraita.
Siapa Nanang Anggraita, hingga membuat banyak orang tertawa gembira ? " Ia banyak kawan, ia memiliki banyak aktivitas sosial, tetapi dia juga punya riwayat hidup yang unik," kata Eko Widiyanto.
Dan yang membuat suasana beda saat ini, karena Nanang Anggraita mendaftakan diri sebagai Bacaleg PPP diantar banyak sejawatnya sopir Grab.
Hadirnya Nanang Anggraita seorang sopir Grab, yang dengan penuh keyakinan mendaftar sebagai Bacaleg PPP Kabupaten Kulonprogo, di KPUD Kulonprogo, seolah menjadi energie baru bagi PPP Kulonprogo.
"Bismillah, dengan sepenuh hati dan iklhas saya ingin mengabdikan diri untuk kemaslahatan umat melalui Partai Persatuan Pembangunan tercinta," ujar Nanag Anggraita, terbata-bata  sembari menahan haru.
Ditemui usai menyaksikan pendaftaran Bacaleg PPP di KPUD Kulonprogo, Nanag Anggraita, atau biasa dipanggil Nanag, tampak tidak bisa berbicara banyak. Sesekali ia menyeka air matanya karena haru luar biasa.
Ia tak henti-hentinya mendapatkan ucapa selamat dari segenap Pengurus DPC PPP Kabupaten Kulonprogo, termasuk rekan-rekannya di organisasi sayap Batas Kota Galur. " Maaf....maaf saya benar-benar bahagia, saya tidak menyangka bakal menjadi Bacaleg PPP, serasa mimpi," ujarnya lirih.
Nanang memang tidak pernah bermimpi bakal menjadi menginjakkan kaki di KUPD Kulonprogo, apalagi menjadi Bacaleg PPP. Partai yang ia kagumi selama ini. Karena awalnya, ia hanya berniat untuk membantu kawan-kawan seperjuangannya di Batas Kota Galur, dan PAC PPP Galur, agar  memenuhi kuota pencalegkan. Dan persiapan Pemilu segera beres.
Namun garis hidup bercerita lain. Ia sendiri yang akhirnya harus maju dan melengkapi berbagai dokumen untuk pendaftaran Bacaleg PPP.
 " Seperti mimpi saja, hanya dalam hitungan jam, semua dokumen beres, dan saya sendiri tidak percaya, kalau kini menyandang gelar sebagai Bacaleg PPP. Saya kan bukan orang pintar, saya ini bodo, saya bergabung ddengan kawan kawan di Batas Kota, di PPP, karena rasa cinta saya kepada Ka'bah, itu saja," ungkap Nanang.
"Tetapi sebagai hamba Allah, sebagai sahabat Batas Kota, sebagai pendukung PPP, saya kini siap untuk berjuang sepenuh hati. Melihat dukungan kawan-kawan saya hanya bisa berkata, insyaallah, saya akan berjuang maksimal demi kemenangan PPP. Insyaallah..." katanya.
Bergabungnya Nanang Anggraita itu pula, ia menjadi bacaleg termuda di PPP Kulonprogo, karena kini ia baru berusia 25 tahun. Ia lahir 1 September 1993 lalu.
Nanag mengaku sebagai sopir Grab, baru semenjak bulan Januari 2018 lalu, dan sampai saat ini masih aktif narik. Â Sehingga untuk pencalegkannya saat ini, ia tidak berpikir modal uang. Ia hanya bermodal semangat dan keyakinannya pada rezeki allah.
"Terus terang saya grogi juga kalau ditanya soal modal ( uang, red). Karena saya hanya sopir Grab dengan penghasilan antara 3 juta hingga 4 juta sebulan, belum potongan untuk mobil dan sebagainya. Tetapi saya yakin, allah lah yang mengatur rezeki, allah juga yang akan mengatur derajat hambanya, maka saya niatkan semua ini untuk ibadah kepada allah, titik," tukas Nanang ketika ditanya soal persiapan biaya kampanye.
Bakal calon Legislatif dari Partai Persatuan Pembangunan ( PPP ) Kabupaten Kulonprogo, Dapil V Kecamatan Galur -- Lendah, Nanang Anggraita, ternyata terkenal cukup nakal di maca kecilnya. Bahkan ia sempat menikmati "dinginnya kamar tahanan " gara-gara ditangkap polisi ketika asyik main glubug  dengan kawan-kawannya di Sorogaten Pedukuhan IX, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulonprogo.
"Iya itu terjadi tiga tahun lalu. Itu kenakalan masa kecil ( Anak Baru Gede, red ), iseng -- iseng main glubug, eh nggak tahunya ditangkap polisi. Lha mau apa lagi, tetapi sejujurnya saya bukan pecandu judi, ya karena iseng-iseng itu," kata Nanang, kepada media.
Peristiwa naas ini terjadi pada 18 Februari 2015 lalu. Akibatnya Nanag harus menjalani proses pengadilan di PN Wates, Kulonprogo, dan diganjar kurungan selama tiga bulan.
"Ini benar-benar catatn sejarah buat saya, apapun yang terjadi itu tetap memberi kenangan yang semoga memberi makna dalam hidup saya. Saya tahu bagaimana rasanya di penjara, dan insya allah juga memberi kematangan iman dan mental saya ke depan," ujarnya saat ditemui di KPUD Kulonprogo.
Nanag kini berniat untuk berjuang untuk masyarakat melalui pencalegkan dirinya lewat Partai Persatuan Pembangunan ( PPP ) yakni dari Dapil V ( Kecamatan galur --Lendah ) Kabupaten Kulonprogo. Karena pernah memiliki riwayat "nakal" dan harus dijatuhi pidana 3 bulan maka kini Nanang harus melengkapi syarat pencalegkannya dengan menyertakan surat keterangan kejujuran dan penyataan tidak akan mengulangi perbuatan nakalnya di masa kecil.
"Hehe, romantis ya. Saya menyatakan sejujurnya, itulah peristiwa kelam yang pernah saya alami, saya tidak boleh menutupi itu. Tetapi bahwa saya bertekad bulat untuk mengabdi di tengah masyarakat dengan menyatakan bergabung bersama PPP, dan di Organisasi Sayap PPP, khususnya di Batas Kota, ini akan menjadi awal langkah saya menuju jenjang yang lebih serius dan semoga barokah," kata Nanag.
Cowok berpenampilan santun, kelahiran 1 September 1993 ini memang terkenal ramah kepada semua orang. Dan dalam semua pergaulan penuh dengan etika, sehingga di kalangan ana-anak muda terutama di organisasi sayap PPP, Nanang dikenal sebagai anak manis.
Sepenggal kisah ketangkap judi dadu hanyalah romantika kehidupan yang akan membuatnya menjadi sangat berhati-hati di masa mendatang. " Doakan saya bisa lolos, saya akan bersama-sama seluruh kerabat PPP, sayap PPP, dan warga masyarakat di Dapil V Galur -- Lendah," ujarnya mengakhiri perbincangan ( gondo)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H