Mohon tunggu...
Abdul Cholik
Abdul Cholik Mohon Tunggu... Blogger -

Kakek dari 5 orang cucu

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

10 Cara Menjadi Pribadi yang Optimis

5 Agustus 2015   08:36 Diperbarui: 4 April 2017   18:28 2993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Setelah membaca buku biografi dari orang-orang yang sukses saya mendapatkan pelajaran berharga bahwa mereka pada umumnya termasuk orang yang memiliki sifat optimis. Mungkin di antara mereka memang ada yang keturunan orang-orang besar namun tak sedikit pula yang meraih kesuksesan karena usaha keras dan doa yang tak putus-putus.

Berikut disampaikan 10 cara menjadi pribadi yang optimis.

1. Meditasi

Kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan untuk mengontrol pikiran. Dengan meditasi kita akan merasa lebih rileks dan meningkatkan kepercayaan diri. Meditiasi dapat diperkuat dengan berdoa dan berdizikir.

2. Bersyukur

Nikmat dan karunia Tuhan begitu banyak yang kadang menyebabkan kita menganggapnya hal yang biasa-saja saja. Udara berlimpah yang dapat kita hirup secara gratis selayaknya disyukuri. Demikian juga kesehatan jiwa raga yang kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Manusia baru merasakan betapa mahalnya kesehatan itu setelah jatuh sakit. Mari kita ungkapkan rasa syukur setiap mendapat kebaikan. Konon ada artis yang rajin menulis 10 kebaikan yang diterima setiap hari pada diarynya. Ini bisa membuat dirinya selalu bersyukur kepada Tuhan dan juga berterima kasih kepada orang-orang yang memberi kebaikan tersebut.

3. Jangan Selalu Merasa Menjadi Korban

Setiap orang pernah melakukan kesalahan, kealpaan, dan kelupaan. Jika melakukan hal yang demikian maka tak perlu berlarut-larut menyesalinya. Lebih baik berfokus untuk mengambil hikmah atau pelajaran daripadanya. Jika sesuatu keburukan terjadi pada diri kita harus diyakini bahwa itu sudah menjadi kehendak-Nya. Menyikapi setiap kejadian dengan benar dapat menjadikan kita bisa melakukan kontrol dengan baik atas kehidupan kita dan tak selalu berpikir bahwa kita telah atau selalu menjadi korban.  

4. Jangan Menjadi Pengeluh

Mengeluh adalah kebiasaan tidak baik.  Oleh karena itu jika pikiran negatif muncul sebaiknya segera mendiskusikannya dengan orang yang tepat. Mengeluh hanya bagi jiwa yang rapuh. Sahabat, kerabat, atau tetangga mungkin masih mau mendengarkan keluhan kita. Tetapi jika kita selalu mengeluh setiap kali bertemu dengan mereka maka bisa-bisa sahabat kita akan bosan dan enggan mendengarkannya. Daripada mengeluh lebih baik kita alihkan kepada kesibukan dengan melakukan pekerjaan yang positif. 

5. Baca Catatan Positif

Membaca artikel atau catatan-catatan yang positif secara rutin sangat bagus untuk memberi vitamin kepada hati dan pikiran kita. Ulangi catatan tersebut dalam pikiran agar tertanam dengan kuat.

6. Beri Hadiah

Berikan hadiah kepada diri sendiri jika telah melakukan sebuah kebaikan. Hadiah itu bisa berupa buku, piknik, makan sate, dan lain-lainnya. Dengan cara itu maka kita akan semakin meningkatkan kepercayaan atas kemampuan yang kita miliki dan dengan sendirinya kita akan menjadi pribadi yang lebih optimis.

7. Fokus Pada Solusi

Bukan masalah dan resiko yang akan terjadi yang harus terus kita pikirkan tetapi lebih fokus kepada cara memecahkannya.

8. Stop Prediksi

Orang yang pesimis akan lebih berfokus pada pola sebuah kegagalan lalu memprediksinya. Sebaliknya mereka yang optimis akan mengisolasi kegagalan tersebut dan lebih memusatkan pikiran dan usahanya untuk memecahannya.

9. Bersahabat dengan orang yang optimis

Bersahabat dengan orang yang optimis bisa membantu kita menemukan bagaimana cara berpikir mereka. Sebaliknya jika kita banyak berteman dengan orang-orang yang pesimis akan memberikan dampak yang kurang baik pada hati dan pikiran kita.

10. Memalsu Optimisme

Banyak orang yang berpendapat bahwa kita bisa memalsukan sikap optimis. Caranya, bersikap tenang, senang, dan bahagia walauoun dalam situasi buruk sekalipun. Untuk apa kita bersedih atau marah-marah jika kereta api atau bis yang kita tumpangi tiiba-tiba mogok di tengah jalan, toh semua penumpang juga mengalami hal yang sama. Kita sebaiknya berpikir akan sukses sampai kesuksesan itu tiba. 

Hampir semua orang optimis memiliki kebiasaan yang disebutkan di atas pada dirinya. Kebiasaan itu bisa sudah muncul secara alami sejak dini atau sengaja ditanamkan dalam proses pemikiran mereka melalui usaha yang terus-menerus dan displin. Langkah ini sebenarnya sangat mudah. Siapa pun dapat mengikutinya untuk meningkatkan kehidupan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun