Mohon tunggu...
Pakde Gondes
Pakde Gondes Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Pelamun pengangguran dan sopir pocokan

Pelamun pengangguran dan sopir pocokan.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Umat Kristiani, Inilah Saatnya Hijrah Mendukung Prabowo

30 Maret 2019   22:49 Diperbarui: 30 Maret 2019   23:03 3284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 "Dia dulu juga terlibat penculikan aktivis lho" kata setan pelan seperti takut didengar orang lain

"Ah sudah...sudah...!!! Pilpres urusan manusia bukan urusanmu... Pergilah dan jangan kembali lagi !!"

"Tapi kamu boleh kembali saat pilset" kataku saat setan sedang berkemas-kemas sebelum menghilang.

"Pilset apaan...?"

"Pilihan setan" jawabku ngakak.... kena kau setan hehehe

"Cuk" katanya sebelum menghilang sambil menekuk muka.

Oiya mengenai kasus penculikan yang banyak dianggap sebagai titik lemah Prabowo saya kok melihatnya berbeda ya. Dan inilah.... koentji sesungguhnya. Prabowo dan timnya tidak perlu defensif melawan isu itu.Menurut saya justru disinilah Prabowo berhasil menunjukkan keunggulan budi luhurnya. Paling tidak ada dua poin utama.

Pertama, Prabowo membuktikan dirinya adalah seorang prajurit patriot nasionalis yang siap melakukan apa saja untuk mengamankan negara dan menjaga stabilitas politik dan ekonomi dan bisa mengambil tindakan cepat untuk menumpas segala ancaman.

Kedua, Prabowo membuktikan dirinya adalah anak yang patuh dan berbakti kepada orangtua (Presiden Soeharto) dan siap untuk melindungi dan mengamankan dari rongrongan daripada pihak manapun.

Dan anehnya bila yang dilakukan Prabowo dianggap sebagai pelanggaran HAM berat tetapi kok tidak ada tindakan hukum sama sekali dan hanya diributkan saat pilpres saja. Dan dia aman-aman saja ikut pilpres tiga kali. Ini yang keempat.

Bahwa ada orang dan nyawa yang hilang berkaitan dengan kasus itu tentunya menjadi beban kelam sejarah kita. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri kejadian seperti ini "biasa" terjadi di negara totaliter/ militeristik. Jangankan jaman dulu saat orde baru, dijaman now pun masih banyak negara yang masih menggunakan cara-cara seperti itu. Ga usah jauh-jauh, tetangga kita Singapura dan Malaysia punya ISA untuk menangkap tanpa dakwaan atau ijin pengadilan. Cina, Korut dan juga Amerika si rajanya HAM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun