Mohon tunggu...
Pakde Gondes
Pakde Gondes Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Pelamun pengangguran dan sopir pocokan

Pelamun pengangguran dan sopir pocokan.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Umat Kristiani, Inilah Saatnya Hijrah Mendukung Prabowo

30 Maret 2019   22:49 Diperbarui: 30 Maret 2019   23:03 3284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sebagaimana orang Islam menginginkan pemimpin yang paling Islami, sayapun sebagai orang Nasrani juga menginginkan pemimpin yang paling Kristiani. Bahkan saking bersemangat dalam memilih pemimpin yang Kristiani dulu saya sempat tertipu. Dua kali.

Pertama, waktu Pilgub DKI 2012. Karena banyak orang mengatakan bahwa Jokowi sebenarnya beragama Kristen sayapun sangat bersemangat mendukungnya. Mati-matian. Eaa...setelah menang baru saya nyadar kalau tertipu... ternyata Jokowi muslim. Tapi aku rapopo karena wagubnya Kristen kali ya.

Kedua, waktu Pilpres 2014. Sebenarnya malu menceritakannya karena seperti membongkar ked'ungu-an diri yang baru punya smartphone dan baru mengenal internet. Walah...banyak banget yang mengatakan bahwa Jokowi Kristen... Tapi lebih banyak lagi yang mengatakan Jokowi PKI. Waduh piye iki... Walau sempat bingung, daripada PKI saya kok lebih percaya Jokowi Kristen...makanya saya pilih Jokowi lagi. Eh ngga pake lama lagi-lagi terbukti saya tertipu lagi oleh hoax Jokowi Kristen. Tapi, lagi-lagi aku rapopo lagi...karena kerja dan hasilnya memang sangat mantap bahkan saya nilai cukup kristiani walaupun masih ada banyak kekurangan disana-sini... seperti masalah inteloransi beragama... seperti kasus gereja GKI Yasmin Bogor, kasus Meliana dan terutama kasus penistaan agama yang menimpa Ahok.

Kekalahan Ahok dan kemudian dipenjarakan adalah sebuah peristiwa pahit yang sangat menyakitkan dan juga sangat meruntuhkan moral dan semangat. Sejak kejadian itu langsung deh ngedrop... mogok saya ga mau ngomong atau denger politik dan kembali lagi ke mode default...apatis dan pesimis. Hati dan semangatku untuk berpolitik seperti ikut terpenjara bersama Ahok. Yen tak pikir-pikir kadang aku geli sendiri ngapain aku mikirin Ahok, orang Ahok aja ga pernah mikirin aku... Mana "cuma" dipenjara dua tahun tapi dapat "hadiah" istri baru yang cuantik kinyis-kinyis seperti itu. Bikin ngiri ajah.

Duh, lha kok malah ngomongin Ahok ya padahal sebenarnya saya ingin membicarakan hal yang sangat penting yaitu Pilpres 2019 tentang bagaimana memilih capres yang paling kristiani...yang benar-benar kristiani agar kita eh saya tidak tertipu lagi...

Akal sehat dan iman Kristiani

Berkaca dari pengalaman masa lalu, pada pilpres 2019 ini saya akan tetap menggunakan iman kristiani dalam menentukan pilihan, hanya kali ini akan melibatkan akal sehat. Dengan segenap sisa-sisa yang masih tersisa.

Bila hanya menggunakan akal sehat sepertinya akan sangat mudah untuk memilih Jokowi lagi yang sudah terbukti bersih dan benar-benar bekerja maksimal. Tetapi bila menggunakan iman kristiani bisa lain hasilnya. Pasangan 01 Jokowi Amin ayyyy coba iris tipis-tipis dan saya endus atas bawah kiri kanan...nihil...ndak ada bau Kristennya sama sekali. Sangat mengecewakan.

Menariknya saat menerawang pasangan 02 Prabowo Sandi, kali ini saya bisa melihat beberapa hal baru, kemungkinan-kemungkinan baru dan harapan-harapan baru. Walaupun mereka semua beragama Islam tetapi pasangan 02 punya nilai lebih. Terutama Prabowo yang diasuh dan dibesarkan oleh ibunya yang Kristen untuk menjadi murid-murid Yesus Kristus. Dan ingat, sekali kita melangkahkan kaki mengikuti jejak Nya tak akan pernah bisa kita berpaling dari Nya. Walaupun sekarang beragama Islam, saya yakin ini hanyalah bagian dari strategi saja... strategi perang untuk memenangkan pilpres 2019 ini.

 Saya sempat terobsesi dengan pidato Prabowo tentang strateginya yang membolehkan merampok tetangga kita yang sedang kesusahan. Setahun ini saya sering keliling perumahan pura-pura joging dengan misi rahasia mencari tetangga yang sedang kesusahan, tapi belum mendapatkan hasil. Herannya tetangga-tetanga saya semuanya kaya, sukses dan terlihat begitu bahagia. Justru sekarang saya menyadari ternyata sayalah yang hidupnya paling susah. Duh, gawat.... justru saya sendirilah yang berpotensi menjadi korban... moga-moga tetanggaku tidak ada yang tahu tentang strategi Prabowo ini.

Apabila tuhan mengijinkannya memenangi pilpres ini, saya yakin perhatian Presiden Prabowo kepada umat Kristiani akan sangat luar biasa. Apalagi ada Hasyim , adik kandung dan pendukung paling dipercaya Prabowo, yang sangat kristen di belakangnya. Ingat dulu waktu PKS menguasai Kementan dan menyingkirkan 75 staff beragama Kristen... hanya Hasyim yang berani menentangnya secara terbuka.

Kelak masalah gereja disegel atau ijin mendirikan gereja yang berbelit hanya menjadi cerita masa lalu... gereja-gereja megah akan banyak dibangun dan mengibarkan panji-panji Tuhan Yesus di segala penjuru negeri. Demikian pula sekolah-sekolah Kristiani yang sekarang semakin meredup akan kembali mekar dan berjaya. Saya yakin dibawah Presiden Prabowo, kelak agama Kristen akan berkembang pesat.

"Tapi kenyataannya sekarang Prabowo kok ditunggangi radikalis Islam..." bisik setan padaku sambil menyeringai.

"Dasar setan" jawabku. "Lu pikir semudah itu menunggangi Prabowo. Mantan Danjen Kopassus cuk kok ditunggangi. Masalah tunggang-menunggangi dia itu mah jagonya. Itu kan cuma strategi ajah. Kemaren lu bilang prabowo diketekin pekaes, sekarang lihatlah mereka"

"Lagian siapa yang bisa menolak mereka para radikalis seperti HTI yang kuat militansinya dan juga kuat dananya..? Mereka itu seperti pasukan bayaran yang sangat terlatih tapi gratis...punya gudang amunisi  sakit hati dan benci unlimited... ndak dipasok logistikpun mereka tetap semangat menyerang Jokowi.... paket hemat macam ini jelas tak akan dilewatkan Prabowo dan Hasyim. "

"Eh denger ya setan, lu pikir kalau menang Prabowo akan kasih hati ke mereka...? Ga bakal tan... Hasyim ga bakal ngasih. Dan kalau kelak mereka berani macam-macam... ya gampang to... Prabowo kan sudah pegang daftar namanya, lengkap semua nama dia punya...tinggal diabsen satu-satu... wes-ewes-ewes bablas angine..."

"Masa iya sih mereka bisa semudah itu dikadalin" ucap setan ragu.

"Memang tidak mudah karena masing-masing punya kepentingan sendiri dan juga ada faktor saling tidak suka bahkan benci antara mereka sendiri... Mereka itu seperti para janda sange yang semuanya kebelet kawin tapi celakanya satu-satunya pria yang tersedia the one and only cuma Prabowo....yang punya payung untuk menaungi semua hasrat kebencian kepada Jokowi"

"Dan mereka semua tahu bahwa itu cuma cinta satu malam selama pilpres"

"Oooo gitu ya" bisik setan lirih tapi seperti lega...

Bingung saya ini setan model apa kok bisa prihatin juga dan sepertinya agak memihak salah satu paslon.

"Tapi...tapi..." kata setan tergagap

 "Dia dulu juga terlibat penculikan aktivis lho" kata setan pelan seperti takut didengar orang lain

"Ah sudah...sudah...!!! Pilpres urusan manusia bukan urusanmu... Pergilah dan jangan kembali lagi !!"

"Tapi kamu boleh kembali saat pilset" kataku saat setan sedang berkemas-kemas sebelum menghilang.

"Pilset apaan...?"

"Pilihan setan" jawabku ngakak.... kena kau setan hehehe

"Cuk" katanya sebelum menghilang sambil menekuk muka.

Oiya mengenai kasus penculikan yang banyak dianggap sebagai titik lemah Prabowo saya kok melihatnya berbeda ya. Dan inilah.... koentji sesungguhnya. Prabowo dan timnya tidak perlu defensif melawan isu itu.Menurut saya justru disinilah Prabowo berhasil menunjukkan keunggulan budi luhurnya. Paling tidak ada dua poin utama.

Pertama, Prabowo membuktikan dirinya adalah seorang prajurit patriot nasionalis yang siap melakukan apa saja untuk mengamankan negara dan menjaga stabilitas politik dan ekonomi dan bisa mengambil tindakan cepat untuk menumpas segala ancaman.

Kedua, Prabowo membuktikan dirinya adalah anak yang patuh dan berbakti kepada orangtua (Presiden Soeharto) dan siap untuk melindungi dan mengamankan dari rongrongan daripada pihak manapun.

Dan anehnya bila yang dilakukan Prabowo dianggap sebagai pelanggaran HAM berat tetapi kok tidak ada tindakan hukum sama sekali dan hanya diributkan saat pilpres saja. Dan dia aman-aman saja ikut pilpres tiga kali. Ini yang keempat.

Bahwa ada orang dan nyawa yang hilang berkaitan dengan kasus itu tentunya menjadi beban kelam sejarah kita. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri kejadian seperti ini "biasa" terjadi di negara totaliter/ militeristik. Jangankan jaman dulu saat orde baru, dijaman now pun masih banyak negara yang masih menggunakan cara-cara seperti itu. Ga usah jauh-jauh, tetangga kita Singapura dan Malaysia punya ISA untuk menangkap tanpa dakwaan atau ijin pengadilan. Cina, Korut dan juga Amerika si rajanya HAM.

Tolong dicatat ya saya tidak membenarkan tindakan penculikan itu lho tetapi hanya ingin menyampaikan bahwa operasi militer seperti itu sepertinya sudah biasa dilakukan dan dianggap wajar selama penguasa yang didukung masih berkuasa. Mungkin sekarang Prabowo juga menyadari bahwa tindakannya yang lalu adalah salah dan sekarang ingin menjadi Presiden untuk menebus kesalahannya dan make Indonesia great again... adil makmur gemah ripah loh jinawi.

Alangkah indahnya apa bila umat kristiani mau memaafkan Prabowo dan bersatu mendukung nya dalam Pilpres ini. Saya yakin Prabowo bisa melanjutkan pembangunan yang telah dilakukan Jokowi, bahkan dengan lebih baik lagi dan yang penting lebih kristiani.

Ayolah... saudara kita yang muslim saja sangat bersemangat mendukung Prabowo... masak kita umat kristen kok d'ungu ogah-ogahan. Ayo Demi NKRI... Negara Kristus Raja Indonesia.

Amin.

PS:

Tulisan ini saya dedikasikan untuk Prabowo Subianto dan Rocky Gerung sebagai sesama jomblo yang rela menjomblo demi Indonesia Adil dan Makmur.

Bukan hanya status jomblo yang menyatukan kami akan tetapi kami sama-sama punya dua kekurangan yaitu :

  • Tidak mau didekte
  • Tidak mau pakai konsultan

Apa....? Oh itu..... mereka bukan konsultan kok... tapi orang yang saya bayar untuk membuat saya terlihat lebih pintar.

Oiya satu lagi... walaupun kami punya banyak persamaan tapi ada satu perbedaan yang mendasar diantara kami yaitu mengenai perlengkapan persenjataan kami, Bukanya mau pamer, sekedar berbagi saja... persenjataan  saya keluaran tahun paling baru loh dan masih orisinil.

Salam waras akal sehat demi Indonesia Adil Makmur.

Sudah...???

Sudah....???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun